🔥 Dialah Dia 🔥
Pawat Chitsawangdee, seorang pemuda jangkung yang sedang menunggu Nanon membalas uluran tangan perkenalannya. Ia menyunggingkan senyum miringnya, membuat pemuda itu semakin terlihat mirip dengan kekasih Iblis Nanon yang hilang.
Dengan sedikit ragu Nanon membalas uluran tangan itu dan berujar dengan singkat, "Nanon."
Tautan tangan segera terlepas setelah Nanon menyebutkan namanya. Tak ada gunanya beralama-lama menggenggam. Tak ada gunanya pula menatap matanya lekat-lekat. Apalagi memandangi wajah tampannya yang begitu serupa. Karna pemuda ini seorang manusia, bukan Ohm sang kekasih Iblisnya.
Mereka hanya mirip. Teramat sangat mirip. Hanya saja Pawat lebih kurus, sehingga rahangnya terlihat lebih tegas jika dibandingkan dengan Ohm. Lengannya juga tidak sekekar milik Ohm yang biasa memeluknya, yang biasa mendekapnya.
Ah, pikiran Nanon jadi ke mana-mana. Ia menggeleng-gelengkan kepalanya dan mengusap wajahnya kasar. Berusaha mengusir kenangan-kenangan tentang Ohm yang terlintas kembali setelah bertemu Pawat.
"Khun Non? Apa Anda baik-baik saja?" Tanya Pawat sopan.
"Huh? Ya. Ya. Baik. Baik." Jawab Nanon cepat, tidak sadar jika pergerakannya sedari tadi masih berada dalam penglihatan Pawat.
Klek.
Suara pintu ruang periksa telah dibuka. Seorang Dokter keluar dari sana sembari merapikan stetoskop yang melingkar di lehernya.
"Khun Nanon."
"Khrub, Dokter Wave. Bagaimana keadaan Chimon?" Tanya Nanon segera bangkit dan mendekat ke hadapan sang Dokter.
"Khun Chimon baik-baik saja. Dia hanya sedikit shock karena ada sesuatu yang memicu ingatan pada masa lalunya." Jelas Dokter Wave.
"Apakah itu berbahaya, Dok? Maksud saya, jika setelah ini dia melihat seseorang atau membicarakan sesuatu yang bisa memicu ingatannya pada masa lalu, apakah itu akan membahayakan kondisi Chimon?"
"Sesuatu yang berkaitan dengan masa lalunya, atau seseorang yang bisa memicu ingatannya pada masa lalunya, sebaiknya ditunjukkan atau dibicarakan dengan perlahan saja. Menyimpan atau menjauhkannya terus menerus juga tidak akan membantu Chimon membaik. Dia harus bisa menghadapi apapun yang bisa memicu ingatannya pada masa lalu untuk kesembuhannya sendiri, tapi lakukan itu dengan perlahan dan bertahap. Jika di satu kesempatan dia baik-baik saja, lakukan lagi dan ulangi terus sampai dia bisa menerima seluruh hal yang memicu masa lalunya dengan baik." Penjelasan Dokter Wave tentu saja tak hanya dapat didengar oleh Nanon seorang, tapi juga Pawat yang berdiri tepat di belakangnya.
"Baik, Dok. Terima kasih banyak. Apa saya sudah bisa menemui Chimon sekarang?"
"Ya, bisa. Silakan. Saya permisi dulu." Dokter Wave beranjak pergi setelah mempersilakan Nanon untuk memasuki ruang periksa Chimon dengan tangannya.
YOU ARE READING
MY DEMON LOVER (OHMNON)
FanfictionDi mata semua orang yang pernah bertemu, Ohmpieng adalah sosok Iblis penunggu rumah tua gang buntu yang sangat seram dan menakutkan. Tapi ketika Nanon nekat membeli dan tinggal di rumah itu, ia justru menemukan Iblis paling tampan nan mempesona yang...