Di mata semua orang yang pernah bertemu, Ohmpieng adalah sosok Iblis penunggu rumah tua gang buntu yang sangat seram dan menakutkan. Tapi ketika Nanon nekat membeli dan tinggal di rumah itu, ia justru menemukan Iblis paling tampan nan mempesona yang...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Berhubungan dengan Ohm selama berminggu-minggu membuat Nanon sedikit lupa pada gejolak yang muncul kala berkenalan dengan gadis baru. Dulu ia begitu akrab dengan perasaan seperti ini. Kini saat ia baru saja akan menunjukkan Ohm pada dunianya, seorang gadis berparas cantik menawan berdiri di hadapan wajahnya. Menggoyahkan pertahanannya.
"Wasdee kha, Earn kha."
"Wasdeekhrub, Nanon khrub."
Jemari saling menangkup, mengirimkan wai dengan jantung berdegup, sedang mata sama sekali tak lepas dari pandangan yang gugup.
Earn benar-benar cantik. Tutur katanya pun terdengar sangat lembut di telinga. Rasanya Nanon tak ingin menyiakan kesempatan untuk berbicara dengan gadis ini lebih lama.
"Earn ini putri tunggalku yang akan membantu mengelola Loy Phra Nakhon. Dia baru saja lulus kuliah dari Bangkok. Baiklah, Khun Nanon. Silakan kalian melanjutkan berbincang. Aku akan menemui tamuku yang lain." Khun Law segera menghilang dari pandangan usai berpamitan.
Nanon mengikuti Earn yang berjalan ke sisi balkon panjang, tepat menghadap ke laut selatan. Keduanya bersandar pada pagar pembatas. Bertukar cerita di bawah kerlip gemintang.
"Sebenarnya, Earn sudah mengenal P'Non sebelum ini."
"Oh, ya? Kita pernah kenal di mana?" Nanon benar-benar tidak ingat pernah mengenal Earn sebelum malam ini.
"Kita tidak benar-benar berkenalan. Tapi Earn sudah tahu P'Non karena dulu kita belajar di kampus yang sama."
"Benarkah? Astaga, dunia sungguh sempit."
Jika Earn belajar di kampus yang sama dengan Nanon, kemungkinan besar gadis ini mengetahui bagaimana reputasi Nanon di Bangkok. Ia sudah pindah dan melangkah sejauh ini, tapi pada akhirnya tetap saja ia bertemu dengan orang yang mengenalnya.
"Aku berteman dengan Bimbeam."
"Bim-beam?" Sejujurnya Nanon tidak merasa pernah mengenal nama itu dalam hidupnya. Seingatnya tidak ada teman sekelasnya yang bernama Bimbeam. Atau... Apakah Bimbeam itu satu di antara gadis yang...
"Kalian pernah berkencan."
"Berken-, apa? Oh... Mungkin kamu salah orang, Nong. Aku selalu mengingat siapa saja teman kencanku dan aku tidak pernah mendengar nama temanmu itu, hehe..." Nanon tertawa canggung.
Mereka baru berkenalan, tapi sepertinya reputasi buruk Nanon di masa lalu sudah tercium begitu menyengat untuk kembali diangkat ke permukaan oleh gadis cantik di sampingnya ini.
Tidak. Tidak boleh begitu. Mereka bahkan belum memulai apa-apa. Seharusnya ada lebih banyak topik menarik untuk dibicarakan dari pada kehidupan masa lalu Nanon yang tidak sepatutnya kembali dibahas.
