🔥 CINTA 🔥
Perasaan ManusiaKlek.
Nanon menghela napas lega saat Chimon kembali ke ruangannya usai menemui P'Gunsmile dan menugaskannya untuk mengantarkan June ke kantornya. Ada perasaan tidak tega sebenarnya melihat seorang gadis menangis karena terbawa perasaan padanya, tapi jika Nanon menunjukkan perhatiannya, bisa-bisa malah akan disalah artikan meskipun itu kecil bentuknya. Itulah mengapa Nanon meminta bantuan Chimon untuk mengurus gadis itu agar pergi dari Nanon. Yang penting Nanon masih memastikan gadis itu benar-benar sampai di kantornya dengan selamat.
"Fiuhhh... Akhirnya, beres." Chimon merebahkan punggungnya pada sandaran kursi di seberang meja kerja Nanon. Ia sudah cukup handal menghadapi para gadis yang patah hati karena Nanon. Seorang Don Juan yang tidak pernah mau memiliki hubungan serius dengan seorangpun dari mereka yang pernah berkencan dengannya. Ini bukan hal baru, Chimon hafal betul itu.
"Thank you," ujar Nanon tulus.
"Tidak masalah. Aku sudah terlatih menghadapi gadismu, haha." Jawab Chimon setengah meledek.
Nanon malas menanggapi, hanya senyum tipis berlesung pipi yang tampak di wajahnya.
"Kupikir kau sudah bosan bermain-main, Non."
Nanon memusatkan perhatiannya pada sang sahabat. Nanon tahu benar ke mana arah pembicaraan ini. Bukan satu atau dua kali Chimon membahasnya. Sudah terlalu sering dan tak pernah ada ujungnya.
"Kau sudah 22 tahun, Non. Dan tanggungjawabmu sudah bertambah sejak kepergian Phuu Chia. Tidakkah kau ingin fokus pada kuliah dan pekerjaanmu, lalu hidup berumah tangga dengan seseorang yang kau cintai?"
"Bukankah 22 tahun juga masih terlalu muda? Kau sendiri bagaimana?"
Chimon terdiam. Sejak putus dengan P'Pluem, mantan pacarannya yang meninggal karena kecelakaan, Chimon memang belum pernah berhubungan dengan laki-laki lain lagi setelahnya.
"Tidakkah kau berpikir untuk jatuh cinta lagi?" Nanon tidak bermaksud mengungkit kesedihan Chimon yang ditinggal mati sang kekasih dua tahun lalu, ia hanya mengikuti arah perbincangan yang Chimon ciptakan.
"Ya. Kurasa aku sudah jatuh cinta lagi." Jawab Chimon yakin. "Dan kau mengenalnya."
"Oh, ya?" Jantung Nanon berdegup lebih kencang. Ia sudah bisa menduga apa yang akan Chimon sampaikan setelah ini. Tapi, ia hanya tidak ingin sahabatnya ini kecewa. Sudah jelas hidupnya hanya untuk bekerja. Ia mengabdi begitu setia pada keluarga Nanon sejak lulus kuliah dua tahun yang lalu. Mana sempat memikirkan urusan cinta? Dia bahkan memikirkan kehidupan Nanon lebih dari miliknya sendiri.
"Non... Aku tidak tahu bagaimana isi hatimu. Tapi aku bisa melihat kau begitu bahagia ketika menceritakan tentang Ohm beberapa hari kemarin. Meski semua hanya terjadi di dalam mimpi, aku tahu, aku sangat tahu semua itu terasa begitu nyata. Dan aku mengerti jika kamu tidak bisa berhenti memikirkannya sampai di kehidupan nyata. Karena... Aku juga merasakan hal yang sama."
YOU ARE READING
MY DEMON LOVER (OHMNON)
FanfictionDi mata semua orang yang pernah bertemu, Ohmpieng adalah sosok Iblis penunggu rumah tua gang buntu yang sangat seram dan menakutkan. Tapi ketika Nanon nekat membeli dan tinggal di rumah itu, ia justru menemukan Iblis paling tampan nan mempesona yang...