🔥 Berpunya

928 84 25
                                    

🔥 BERPUNYA 🔥
Saling Memiliki

Orang bilang, cerita tentang mimpi sendiri tak pernah bisa bertahan lama dalam ingatan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Orang bilang, cerita tentang mimpi sendiri tak pernah bisa bertahan lama dalam ingatan. Itulah mengapa pagi ini Chimon bergegas ke kamar Nanon untuk berbagi tentang mimpi indahnya bersama Ohmpieng si Iblis tampan yang sudah empat malam belakangan ini kerap datang menggerayangi tubuhnya di dalam mimpi.

Awalnya Chimon berpikir untuk menyimpan saja semua cerita ini sendiri, tapi melihat Iblis itu tak pernah lagi berkunjung ke mimpi Nanon, Chimon yakin itu tandanya dirinyalah yang menjadi pilihan akhir sang Iblis. Lagi pula, toh Nanon pun tak pernah benar-benar tertarik untuk berhubungan serius dengan siapapun, kan? Terlebih dalam kehidupan nyatanya selama ini, Nanon selalu memilih para gadis untuk menemaninya. Jadi kehilangan satu laki-laki Iblis pasti tidak akan begitu berpengaruh dalam kehidupannya, pikir Chimon.

Tapi pintu kamar Nanon tidak dikunci seperti biasanya. Chimon mendorong pintu itu dan membukanya, memperlihatkan kekosongan tanpa Nanon di dalamnya. Chimon lalu bergegas menuju kamar alam yang sempat mereka tiduri bersama di awal-awal kepindahan Nanon di rumah ini, tapi tidak ada pula tanda-tanda keberadaan sahabatnya itu di sana. Chimon mulai bertanya-tanya, tidak mungkin Nanon sudah berangkat ke kantor di waktu sepagi ini, kan?

Chimon lalu mencari Nanon ke taman teratai sebagai tempat yang mungkin Nanon kunjungi di rumah ini, tapi tak kunjung ia temukam keberadaan sang sahabat. Nanon meninggalkan ponselnya di kamar utama dan Chimon sudah sempat melihatnya tergeletak di atas nakas tadi, jadi ia tidak mencoba untuk menghubungi ponselnya.

Chimon mulai khawatir setelah menanyakan setiap pekerja rumah tangga dan tidak satu pun dari mereka ada yang melihat Nanon sejak pukul enam. Ke mana dia pergi?

Di tengah kegelisahannya mencari, Chimon merasakan bahu kirinya ditepuk seseorang dari belakang.

"Selamat pagi..."

Chimon berbalik dan mendapati seseorang yang menyapanya ternyata bukanlah sang sahabat yang sedari tadi ia cari.

"June?"

"Hai..." Gadis bernama June ini tersenyum sangat ramah dan sumringah. "Aku sudah mencoba menghubungi Nanon sejak pagi tadi tapi dia sama sekali tidak merespon panggilanku."

Chimon masih sibuk memikirkan bagaimana gadis ini bisa tiba-tiba datang dan masuk ke rumah ini ketika June justru kembali melayangkan pertanyaan.

"Apakah Nanon sedang mandi?"

"Umm... Ya, kurasa begitu." Jawab Chimon asal. "Maaf, ada keperluan apa kamu datang ke sini?"

'Untuk melanjutkan urusan kami yang belum selesai." Balas June enteng dibarengi senyum sumringah yang sama.

"Umm... June, kurasa sebaiknya kamu menunggu Nanon di kantor. Akan kusampaikan padanya jika kau datang. Biarkan dia yang menghubungimu nanti."

Chimon tidak tahu dengan siapa ia berurusan. June merupakan gadis yang cukup keras kepala dan sulit melepaskan kemauannya. Keberaniannya untuk datang ke rumah ini dan nekat masuk mencari Nanon saja sudah merupakan hal tak terduga. Chimon tidak tahu hal nekat apa lagi yang bisa saja June lakukan jika tidak berhasil mendapatkan kemauannya.

MY DEMON LOVER (OHMNON)Where stories live. Discover now