🔥 Segalanya

1K 91 26
                                    

🔥 SEGALANYA 🔥
Cerita Tentang Iblis

Rintik hujan yang turun cukup deras di luar sama sekali tak mengganggu dua pemuda yang masih berpelukan di atas kursi sofa hijau emerald di ruang bawah tanah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Rintik hujan yang turun cukup deras di luar sama sekali tak mengganggu dua pemuda yang masih berpelukan di atas kursi sofa hijau emerald di ruang bawah tanah. Semalam, Ohm dan Nanon melepas rindu setelah beradu cemburu. Keduanya bercumbu bersama derai air mata dan nafsu yang memburu. Ruang penyimpanan minuman beralkohol ini menjadi saksi bisu luapan cinta dua pemuda dari alam yang berbeda.

Nanon menggeliat, tangannya bergerak memegangi kepala yang masih terasa sedikit pusing akibat sisa mabuk semalam. Matanya terbuka setelah merasakan pergerakan tubuhnya yang terbatas. Bukan di atas bantal yang empuk kepalanya berbaring, tapi di atas dada bidang yang anehnya terasa lebih nyaman. Sebuah lengan kekar memeluk tubuhnya semalaman sebagai pengganti selimut yang menghangatkan.

Nanon menengadah dan menemukan wajah Ohm sebagai pemandangan pertama yang dilihatnya ketika terjaga dari lelapnya. Ohm tidak mengingkari janjinya. Dia tidak lenyap seperti pagi-pagi yang lain sebelum ini. Wajah tampannya terlihat segar bahkan ketika baru bangun tidur. Bibir berlikunya melengkung, memberikan senyuman termanis untuk Nanon sebagai sambutan selamat pagi.

"Masih pusing?" Tanya Ohm lembut.

Nanon hanya mengangguk lemah lalu kembali meringkuk dalam pelukan Ohm. Ia belum ingin bicara. Rasanya agak sulit diterima oleh akal sehat melihat Ohm tidak mengingkari janjinya. Bukankah sudah menjadi sifat alami Iblis untuk mengingkari setiap janji yang mereka ucapkan?

Tapi Nanon senang. Setidaknya segalanya lebih jelas sekarang. Bahwa sosok Ohm bukanlah sebatas ilusi seperti pikirannya selama ini. Bahwa Ohm yang hadir dalam mimpi-mimpinya dan tak berhenti membuntutinya sampai ke ruangan ini tadi malam adalah sosok yang sebenar-benarnya ada.

Tapi...

Lalu siapa yang bersama Chimon semalam?

Nanon ingat dirinya masih belum terlalu mabuk ketika berencana mengetuk tetapi justru mendengar suara desahan dari balik pintu kamar tamu yang Chimon tempati malam tadi.

CUP.

Di tengah pergumulan pikirannya sendiri, Nanon merasakan satu kecupan hangat mendarat di pucuk kepalanya. Ketika ia menengadah, bibir berliku itu justru memberikan kecupan kedua, ketiga, dan keempat pada kening dan kedua kelopak matanya yang refleks tertutup ketika menerimanya.

CUP.

Kecupan kelima kembali diberikan pada pucuk hidungnya yang sedikit mengembang menahan senyuman. Rasanya baru kali ini Nanon diberi cinta sebanyak ini. Meski banyak gadis yang silih berganti dalam hidupnya, tidak sekalipun Nanon pernah benar-benar behubungan dalam waktu yang cukup lama dengan salah satu dari mereka. Apalagi dengan cinta di dalamnya. Belum pernah ada cinta yang pernah benar-benar ia rasakan untuk satu di antara mereka.

"Bagaimana tidurmu, nyenyak?" Sapa Ohm mengembalikan kesadaran Nanon.

"Umm..." Jawab Nanon singkat. Ada canggung dalam gerak geriknya. Meski sebelumnya ia sangat menginginkan Ohm berada di sisinya ketik ia terbangun, tapi ketika keinginan itu sudah terwujud, rasanya Nanon belum begitu siap menerima atmosfernya yang berbeda.

MY DEMON LOVER (OHMNON)Where stories live. Discover now