Problem part 1

2.4K 136 18
                                    

Chanyeol pov

    Keringat dingin menjalar di seluruh tubuhku saat menunggu jawaban dari Reinaa. Ku lihat Reinaa hanya terdiam mendengar pernyataanku, apakah aku terlalu cepat menyatakan perasaanku? Tapi jika tidak menyatakannya sekarang, Reinaa akan dimiliki oleh orang lain.

 Cukup sudah aku melewati hari-hariku tanpa Reinaa dan sekarang aku ingin Reinaa selalu berada disisiku dengan menjadi kekasihku. Terdengar egois memang, tapi aku sudah tidak bisa menahannya lagi untuk memilikinya. Reinaa tidak memberikan respon apapun, dia daritadi hanya diam seperti sedang memikirkan sesuatu.

 Ayolah Reinaa, jawab pertanyaanku. Aku gelisah, apa dia memiliki perasaan yang sama denganku atau dia hanya menganggapku sebagai teman –karena selama ini kami mengetahui kelebihan dan kekurangan masing2- dekat?.

 Di saat aku masih diliputi rasa gelisah, ponsel Reinaa berdering tanda ada panggilan masuk entah itu dari siapa karena Reinaa langsung cepat-cepat mengangkat panggilan tersebut. Aku melihat dengan jelas perubahan ekspresi Reinaa, tapi dia pintar menyembunyikannya dengan cepat.

 Ponselku berdering tanda ada panggilan masuk mengalihkan perhatianku yang sejak tadi memperhatikan Reinaa dan langsung menatap layar ponsel. Di layar ponselku tertera nama managerku tanpa menunggu lama lagi, aku langsung mengangkat telepon.

 "Cepat kembali ke kamarmu, ada yang ingin ku bicarakan. Penting!!", kata managerku langsung menutup telepon. Ck, kalau hanya itu yang ingin dikatakan kenapa harus telepon bisa saja kan dengan mengirim sms.

 Aku segera memasukkan ponselku ke dalam kantong celana dan kembali melihat Reinaa. Reinaa terlihat sedang memikirkan sesuatu dan kemudian menatapku. Aku tidak tahu apa arti dari tatapan tersebut.

 "Oppa...barusan managerku menelpon. Menyuruhku untuk segera menemuinya, ada yang perlu kami bicarakan...", belum sempat Reinaa menyelesaikan perkataannya, aku langsung memotongnya.

 "Pergilah. Barusan juga managerku menelpon untuk segera cepat kembali ke kamar", kataku sambil tersenyum masam.

 "Mianhae oppa. Annyeonghaseyo", kata Reinaa yang langsung pergi sambil sesekali mencuri pandang ke arahku.

 Oh ya! Aku baru teringat sesuatu, tapi Reinaa sudah tidak terlihat lagi. Cobaan apalagi ini, belum ada sejam kami berdua berada disini untuk saling melepas rindu, ada saja yang mengganggu. Dan ditambah lagi, aku tidak tahu perasaan Reinaa terhadapku.

—_—

Reinaa pov

            Tubuhku kaku seketika ketika mendengar pernyataan Chanyeol oppa. Aku bingung, menerimanya atau tidak. Jujur, aku juga sangat mencintainya. Tapi ada yang aku takutkan jika aku menerimanya, entahlah firasatku mengatakan bahwa akan ada masalah besar. Lamunanku buyar saat ponselku berdering, Kak Alvin menelpon. Aku langsung cepat-cepat mengangkatnya.

            "Hallo, Reinaa...ibumu...", kata Kak Alvin yang membuatku gemas karena kalimatnya yang menggantung.

            "Ada apa dengan ibuku?", kataku mulai cemas tapi segera aku merubah ekspresiku agar Chanyeol oppa tidak curiga.

            "Ibumu...masuk rumah sakit dan sekarang keadaannya sedang kritis", kata Kak Alvin yang langsung membuat tubuhku melemas. Aku langsung memutuskan sambungan telepon secara sepihak. Ku lihat Chanyeol oppa juga habis menelpon seseorang.

 Aku tidak bisa berlama-lama disini, aku harus segera ke rumah sakit untuk melihat keadaan ibuku. Aku langsung pamit pada Chanyeol oppa walau terasa berat bagiku untuk meninggalkannya. Tapi mau bagaimana lagi, satu-satunya orang yang paling berharga dalam hidupku tengah kritis di rumah sakit, aku harus berada di sampingnya. Aku melihat matanya yang berubah menjadi sedih saat aku meninggalkannya, maafkan aku Chanyeol oppa.


TBC~






Hai^^/ maaf baru bisa update dan telah membuat kalian menunggu lama *hehe. tunggu kelanjutan selanjutnya yah^^ *dadah ala miss universe

MY LOVE STORY FROM A GUITAR [CHANYEOL EXO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang