Chanyeol pov
Seperti hari-hari biasanya, setiap malam kusempatkan diriku untuk mengunjungi taman. Entah apa yang akan kulakukan di taman, hanya tempat ini yang bisa membuatku merasa tenang dan damai. Mengingat kenangan-kenangan indah dengan Reinaa, itulah hobiku saat ini.
Terkadang aku senyum-senyum sendiri bila mengingat kejadian-kejadian lucu bersama Reinaa, untung saja kalau malam hari taman ini sepi jadi tidak akan ada yang tahu bahwa idola yang selama ini dipuja-puja ternyata sedikit gila. Iya gila karena memikirkan Reinaa. Dert..dert, getaran ponselku membuyarkan lamunanku, kulihat nama Suho hyung tertera di layar ponselku. Ada apa Suho hyung meneleponku? Apa terjadi sesuatu? Aku langsung mengangkat telepon untuk segera mengetahui apa yang terjadi.
“Kau dimana? Cepat kesini!!”, teriak Suho hyung hingga membuat gendang telingaku berdenging.
“Aku di taman. Ada apa hyung meneleponku?”, kataku dengan wajah polosku walaupun tidak terlihat oleh Suho hyung.
“Ada apa kau bilang?!!Kami disini daritadi menunggumu, kau malah enak-enakan di taman. Apa kau lupa setengah jam lagi kita berangkat?”, kata Suho hyung dengan nada kesal. Oh tidak! aku melupakannya.
“Sebentar lagi aku pulang”, kataku langsung menutup sambungan telepon. Aku lupa bahwa sebentar lagi aku dan member EXO lainnya akan berangkat ke beberapa Negara untuk mengadakan konser EXO. Aku langsung bergegas pergi ke dorm.
***
Sudah beberapa bulan aku dan para member EXO berpindah-pindah Negara seperti nomaden tapi ini beda, nomaden berpindah-pindah tempat tinggal sedangkan kami -aku dan para member EXO- berpindah-pindah Negara. Keren kan??. Ya iyalah keren, kami lagi mengadakan konser tunggal EXO. Jelas saja berpindah-pindah Negara karena mengunjungi Negara yang ikut mengadakan konser EXO^^.
Nah sekarang tinggal Negara terakhir yang akan kami kunjungi plus penutupan konser EXO yaitu Indonesia. Negara Indonesia, menurutku Negara yang banyak terdapat tempat wisata, kuliner, dan budaya yang melekat pada masyarakatnya. Dan kudengar juga masyarakatnya ramah-ramah. Aku mendapatkan info itu dari para member Super Junior yang menyukai Indonesia.
Sepertinya aku harus membuktikannya sendiri, setibanya disana aku akan langsung jalan-jalan. Dan sepertinya tidak hanya itu saja yang membuatku tertarik pada Indonesia, ada hal lain juga seperti ada medan magnet yang ingin aku cepat sampai di sana dan hatiku bergemuruh ketika mengingat kata Indonesia.
***
Hari ini aku sudah sampai di airport Indonesia entahlah airport apa namanya. Ada sedikit kelegaan ketika pertama kali menginjakkan kaki di Negara ini. Kami langsung bergegas ke hotel untuk beristirahat. Ketika sudah sampai, kami langsung mencari kamar. Sepanjang perjalanan mencari kamar, kami tiada hentinya bercanda dan tertawa hingga aku tidak sadar telah menabrak seorang yeoja yang melintas di depan kami.
Brukk~
“Maaf, aku tidak sengaja”, kata yeoja itu memakai bahasa Indonesia sambil menunduk. Suara ini…suara ini sangat familiar sekali ditelingaku walaupun beda bahasa tapi mengapa aku seperti pernah mendengarnya dan suara ini membuat jantungku berdetak dengan kencang. Aku mengamatinya dari atas sampai bawah. Sepertinya aku pernah melihatnya tapi dimana? Aku ingin melihat wajahnya tapi tertutupi oleh topi bundar besarnya.
“Sekali lagi aku minta maaf”, kata yeoja itu pergi sambil mengangkat ponselnya yang daritadi berdering. Aku melihat punggungnya semakin lama semakin menjauh. Lalu seketika itu kenanganku bersama Reinaa kembali berputar dipikiranku. Kau kah itu Reinaa?? tapi tidak mungkin Reinaa ada di Indonesia sedangkan aku pertama kali bertemu dengannya di Korea.
“Kai, kau melihat yeoja yang barusan menabrakku?”, aku bertanya pada Kai.
“Ne, aku melihatnya. Ada apa?apa yeoja itu mengganggu hyung?”, kata Kai khawatir.
“Ani. Ayo cari kamar lagi”, kataku tersenyum. Aku ingin bertanya pada Kai tentang kejanggalan ini tapi sepertinya dia tidak menyadari kejanggalan yang ada pada yeoja tersebut. Ah, sudahlah tidak usah dipikirkan lagi, mungkin bisa saja ada beberapa yeoja yang memiliki tubuh dan suara yang sama dengan Reinaa.
--.--
Reinaa pov
Aku sedang asyik-asyiknya beristirahat di kamar hotel tapi moodku langsung hilang ketika ponselku berdering. Aku melihat nama yang tertera dilayar ponselku dengan malas. Ada apa lagi sihh???ganggu moodku saja.
“Hallo, cepat turun ke lobby aku ingin berbicara denganmu”, kata managerku to the point, tumben.
“Ada apa?kenapa tidak di kamarku saja?”, jawabku malas.
“Aku tunggu kau 5 menit lagi dan dimulai dari sekarang”, kata managerku sudah mulai cerewetnya. Aku pun langsung bergegas, sudah tidak peduli lagi dengan penampilanku yang sekarang. Aku langsung menyambar tas dan topi bundar besar kesayanganku. Aku tergesa-gesa, sampai-sampai aku tidak sengaja menabrak orang. Aku langsung meminta maaf dan menunduk tidak berani melihat wajah orang itu.
Tidak ada respon sama sekali dari orang itu, ponselku berbunyi pasti dari managerku yang sedang menunggu. Aku meminta maaf sekali lagi pada orang itu, lalu aku pergi untuk menemui managerku. Aku sudah tidak peduli jika orang itu tidak mau menerima permintaan maafku, yang aku pedulikan sekarang adalah managerku. Aku melihat jam tanganku, sudah terlambat. Oh tidak!!pasti dia akan marah padaku.
@Restoran…..
Aku sangat heran dengan orang yang berada dihadapanku saat ini sambil tersenyum tidak jelas. Aku kira dia akan memarahiku karena terlambat, tapi ternyata tidak. Biasanya jika aku terlambat sedetik saja, dia akan langsung mengeluarkan kata-kata menusuk. Dia sangat overprotektif banget dengan waktu, aku tahu pasti dia begini hanya untuk mengajarkanku tepat waktu saat bekerja. Siapa lagi kalau bukan managerku yang supel itu. Tapi tumben banget dia aneh begini, aku mulai merasa jijik dengan tatapan dan senyumannya yang menurutku aneh.
“Kak Alvin, sudah minum obat?kalau belum, minum dulu deh obatnya baru kita mulai perbincangannya”, kataku sudah mulai bosan jika daritadi diam dan tidak berbicara apapun. Dan dia hanya terkekeh geli mendengar ucapanku. Oh ya, aku memanggil managerku dengan sebutan kakak karena dia lebih tua 6 tahun denganku. Dia sudah menikah 1 tahun yang lalu dengan hairstylistku.
“Kakak enggak sakit kok!”, kata Kak Alvin sambil tersenyum.
“Kalau enggak sakit, kenapa senyum-senyum sendiri kayak orang gila”, kataku sarkastik. Dia langsung kembali serius setelah mendengar ucapanku. O..o sepertinya aku telah membangunkan harimau yang kelaparan.
“Kamu akan menjadi salah satu bintang tamu di konser artis yang terkenal”, kata Kak Alvin. Oh jadi ini yang membuat dia senyum-senyum gaje, apa di konser itu ada artis idolanya?siapa tahu bisa ketemu secara langsung.
“Di konsernya siapa?”, kataku dengan menatap Kak Alvin. Kulihat Kak Alvin terdiam seperti memikirkan sesuatu.
“Aku tidak tahu”, kata Kak Alvin dengan wajah bodohnya.
“Kau ini manager atau bukan?!hal itu saja tidak tahu,ckckck”, gerutuku dalam pikiran. Untung Kak Alvin bukan vampire, kalau dia vampire pasti sudah bisa baca pikiranku. Kalau dia tidak tahu siapa artisnya, lalu hal apa yang membuatnya tersenyum gaje.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LOVE STORY FROM A GUITAR [CHANYEOL EXO]
FanfictionSemua berawal dari sebuah gitar. Kisah cinta Choi Reinaa yang merupakan penyanyi solo yang hanya terkenal di Indonesia mencintai seorang Park Chanyeol yang merupakan member EXO. Akankah ini menjadi scandal bagi pihak SM?. Akankah cinta mereka bisa b...