Gadis biasa dengan kehidupan yang damai, tiba tiba menemukan sesuatu dan membuatnya memiliki kekuatan tanpa diduga. Hidupnya yang semula damai, langsung berubah drastis. Setiap harinya, ada saja bahaya yang mengintainya. Entah dari langit, bahkan bu...
Giginya bergemelatuk kesal. Ryuu menggigit bibir. Ia menggerakan tangannya dan mengeluarkan sebuah segel, tapi tidak jadi dan memilih menghindar saja. "Noam, apa ada mantra atau segel yang bisa bikin tubuh tembus pas ngelewatin lawan?"
"Ada, tapi jika kamu ingin memakainya sepertinya hanya akan bertahan lima sampai sepuluh detik di grademu yang masih rendah ini."
"Gapapa, kasih tau gue mantranya." Setelahnya, Ryuu mendengarkan Noam secara seksama sambil terus menghindar. Ryuu sampai di dinding arena dan berbalik lalu menumpukan kakinya di sana, Ryuu menutup mata sambil mengucap mantra dalam hati. Kemudian sebuah perisai putih transparan muncul di tangannya.
Ryuu menekan mananya di kaki sehingga bisa berlari cukup cepat untuk mengikis jaraknya dengan Singa Khrone. Saat itulah, tubuh Ryuu menembus Singa Khrone.
Semua yang berada di arena terkejut, begitupun dengan ketua Javrel. Ryuu langsung melompat naik ke atas tubuh Singa Khrone dan berjalan ke arah tanduk di kepalanya. Dengan cepat menyentuh tanduk itu dan menghilangkan segel yang Magni tempel yang kemudian berubah menjadi pecahan kaca berduri.
Singa Khrone mengaum keras sampai membuatnya setengah berdiri. Ryuu yang masih berada di atas kepala Singa Khrone kehilangan keseimbangan hingga jatuh cukup keras ke tanah. Saat hendak bangkit, tubuhnya langsung diterjang begitu saja. Kedua tangannya ditahan Singa Khrone.
Ryuu langsung menutup mata, bersiap untuk menerima serangan selanjutnya. Namun yang ia rasakan hanya deru nafas yang menerpa wajahnya.
"Dua puluh menit satu detik, Zuzo Ryuu. Kosong sembilan satu!" Semuanya bertepuk tangan. Ryuu membuka mata dan yang ia lihat pertama kali adalah singa Khrone yang menatapnya, netra itu bersinar.
"Terima kasih."
Ryuu mengernyit, tapi ketua Javrel turun ke arena membuat perhatiannya teralih. Singa Khrone juga melepaskannya sehingga membuat Ryuu segera berdiri. "Zuzo Ryuu, kamu tidak apa?"
"Ah, terluka sedikit. Mungkin perlu diobati," ujar Ryuu seraya memegang pipinya.
Ketua Javrel melihat ke arah tangannya yang memegang sebuah kaca berduri. "Kamu bisa mengeluarkan segel yang harusnya baru bisa dikuasai oleh Zuzo grade sepuluh, Ryuu."
Mengerjap, Ryuu merutuki dalam hati kenapa tidak terpikir jika Ketua Javrel akan menanyakan hal ini. "Ah, itu ... aku memang sudah menguasainya dari sebelum masuk ke sini, Ketua. Aku tidak tau jika itu hanya dikuasai oleh Zuzo grade sepuluh."
