Gadis biasa dengan kehidupan yang damai, tiba tiba menemukan sesuatu dan membuatnya memiliki kekuatan tanpa diduga. Hidupnya yang semula damai, langsung berubah drastis. Setiap harinya, ada saja bahaya yang mengintainya. Entah dari langit, bahkan bu...
Di ambang kesadarannya, Ryuu menatap perempuan itu cukup lama. Mata berwarna ungu berlian, dengan rambut hitam terurai panjang. Gaun ketat pendek dengan bagian atas hanya selengan menampilkan tato merah yang dapat berubah menjadi hitam.
Ryuu mengunci penampilan itu dalam otaknya.
Mata itu kemudian tertutup. Perempuan itu tertawa, tapi tetap tanpa melepaskan cekikan itu pada leher Ryuu walaupun kukunya sudah terasa menembus kulit.
"Ryuu!!"
"Em, apa benar aroma yang cukup kuat tadi berasal dari gadis ini? Nampaknya tidak meyakinkan," ujarnya. Senyuman lebar yang mengerikan kemudian muncul. "Berarti, aku bisa memakanmu! Aku ingin tahu rasa darah manusia-"
"Zelda Oizys." Perempuan itu tertegun saat melihat mata Ryuu kembali terbuka dan bersinar merah. Ryuu mengangkat tangan dan cahaya disertai kilatan petir muncul di tangannya, lalu senyuman miring muncul.
"AH!"
Zelda yang belum mencerna apa yang terjadi, pukulan kuat tiba-tiba menghantamnya. Terlempar jauh hingga ke ujung jalan dan salah satu tangannya yang terkena petir tadi seperti mati rasa.
Di tempat tadi Ryuu berjongkok, memperhatikan bagaimana perempuan itu terlempar karena pukulannya. Ia memegangi lehernya yang ternyata cekikan tadi membekas di sana. "Sial ...."
Ryuu kemudian berdiri, ia menghentakkan kaki dan sebuah segel muncul di sana. "Lo mau berantem kan? Sini, gue layanin."
Zelda yang sebenarnya masih panik dengan tangannya yang mati rasa, mencoba berdiri. Tatapan tajamnya tertuju pada gadis itu. Noam masih memperhatikan, Ryuu sadar dan dia tau itu.
"Lo tau gadis ini, kan?"
"Ya ...."
"Kenapa lo gemeteran?"
"Ryuu, dia membawa sesuatu yang paling aku benci. Aku takut, kamu tidak sebanding dengan perempuan itu."
"Lo, harus percaya gue."
"Jangan pake-"
"Nggak, gue gapake. Gatau ini kekuatan darimana, syukur ada mau gue pake aja dulu."
"Kamu! Beraninya kamu!" Zelda berteriak, Ryuu masih di tempatnya tak bergerak hanya menatap datar pada Zelda.
"Tadi apaan, ya? Ini gimana lawannya deh? Mati aja apa ya?"