Nineteen

809 109 4
                                    

"ANDAI ADIK SAYA TIDAK MENOLONG KAMU! ANDAI SAYA ADA DISANA! SAYA PASTIKAN INI TIDAK AKAN TERJADI! TIDAK AKAN SAYA BIARKAN ADIK SAYA TERLUKA OLEH KAMU!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ANDAI ADIK SAYA TIDAK MENOLONG KAMU! ANDAI SAYA ADA DISANA! SAYA PASTIKAN INI TIDAK AKAN TERJADI! TIDAK AKAN SAYA BIARKAN ADIK SAYA TERLUKA OLEH KAMU!"

"APA KAMU BEPIKIR UNTUK MENEMUI ADIK SAYA SETELAH BERBUAT DOSA ITU?! KAMU PERGI DAN TIDAK KEMBALI KESANA SUDAH DUA MINGGU! DIMANA TANGGUNG JAWAB KAMU!"

"ADIK SAYA MENGANDUNG ANAK KAMU! SUDAH DUA MINGGU DIA TERSIKSA SEPERTI INI! JIKA HARI INI SAYA TIDAK KESINI, APA KAMU AKAN MEMBIARKAN ADIK SAYA DENGAN ANAK YANG DI KANDUNGNYA?!"

Semua nya hanya terdiam, membiarkan laki-laki itu melampiaskan amarah nya kepada Javas. Begitu pula dengan Javas, dia menerima semua perkataan buruk dan pukulan yang membuat wajah nya lebam dan sakit. Meirin dan Adinda hanya terdiam memperhatikan Kirana, mereka mengenal Kirana dengan baik, tetapi kenapa kejadian ini harus berkaitan dengan gadis itu.

Benar-benar terlihat kacau di tambah teriakan histeris Kirana yang mendadak trauma melihat wajah Javas. Rania, Bet, Manajer dan Noelle yang berada di dekat Kirana untuk menenangkan gadis itu.

Jefry, Abang Kirana menarik jas yang Javas pakai lalu dia menunjuk Kirana yang meraung di lantai. "LIHAT ADIK SAYA! DIA SEPERTI ITU KARENA KAMU! KAMU TELAH MERUSAK KEBAHAGIAAN ADIK SAYA! SAYA AKAN MEMBAWA KE JALUR HUKUM!" urat di leher nya mengencang

"Kita bicarakan baik---"

Jefry mengangkat tangan nya ke arah Arkiel. "Apa yang mau di bicarakan? Mau menghina Adik saya?! Menyalahkan Adik saya?!"

Sezena menyatukan kedua tangan nya. Dia terlihat sangat lemah karena baru bangun dari pingsan. "Tolong jangan bawa ke jalur hukum. Anak saya akan bertanggung jawab" Sezena menangis

"JIKA MEMANG DIA BERTANGGUNG JAWAB! DIA SUDAH BERADA DI SAMPING ADIK SAYA DARI AWAL!"

Jefry tersenyum miring, benar-benar kecewa. "Apa yang mau di harapkan dari orang seperti kalian"

"Tunggu nanti jika ada surat panggilan ke pengadilan. Saya harap kalian semua datang"

Jefry menoleh saat merasakan kaki nya di sentuh seseorang. Kirana yang menunduk di dekat kaki nya membuat dirinya terkejut.

"Abang jangan bawa ini ke hukum, aku gak mau Abang, aku gak mau" dia menggeleng berkali-kali

"Berdiri Kiran!" Jefry membantu Kirana berdiri

"Tolong jangan Abang. Jangan"

"Ini demi kamu"

"Demi aku apanya Abang? Agensi bakal tau!" ujar nya sangat frustasi

"Cukup aku yang hancur! Aku gak mau karir aku hancur Abang! Kalau agensi tau ini, semua yang aku perjuangin, semua usaha aku selama ini bakal hancur Abang! Aku gak bisa Abang, gak bisa" dia memegang kepala nya dan mencengkram nya kuat lalu menggeleng membayangkan itu semua terjadi

Nafas nya tercekat. "Orang-orang bakal tau kalau aku hamil di luar nikah"

Kirana mundur beberapa langkah lalu menunduk melihat perut nya yang masih rata. "Apa aku gugurin aja ya?"

Adhiyaksa Family [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang