Fifty One

644 100 10
                                    

Kaki nya berhenti sembari menatap lurus gedung tinggi di hadapan nya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kaki nya berhenti sembari menatap lurus gedung tinggi di hadapan nya itu. Orang-orang di sekitar nya tidak terhitung lagi saking banyak nya orang yang berlalu lalang. Udara dingin perlahan menghangat dengan cahaya matahari yang menyinari dari atas.

Noelle kembali melihat jam dari layar ponsel nya. Menunjukkan pukul 10.21. Noelle tidak tau apakah Juna sekarang sedang berada di jadwal istirahat atau masih menjaga. Noelle kesini karena ingin mengembalikan barang Juna yang tertinggal semalam. Sebenarnya jika tidak Noelle kembalikan juga, Juna akan mengambilnya sendiri karena hari ini Juna pasti akan kerumah mereka untuk memeriksa Jegas.

Namun Noelle takut saja jika Juna akan mencari-cari barang ini dan memerlukan nya. Noelle juga sudah mengirim pesan beberapa kali pada laki-laki itu namun belum dibaca sama sekali. Mungkin Juna tidak membuka room chat ponsel nya karena sibuk.

Sambil melangkahkan kaki nya berjalan masuk Noelle kembali berpikir. Juna banyak sekali mengganti jadwal nya ke hari lain atau ke waktu lain yang harusnya Juna pakai untuk istirahat karena dia harus menjaga Jegas. Tak sesekali Noelle juga melihat Juna yang menyempatkan diri membuka buku dan menonton video medis ketika dikamar Jegas. Laki-laki itu sangat baik dan tulus.

"Juna dimana ya?" tanya nya pada diri sendiri

Bahu nya mengendur menghela nafas. Mana mungkin dia bisa bertemu dengan Juna jika ia tidak menelpon Juna atau bertanya mengenai Juna di rumah sakit ini. Noelle mencari kursi dan duduk disana. Menyandarkan tubuhnya dan membuka room chat Juna yang sampai sekarang juga last seen nya itu semalam.

Noelle tidak bilang sama sekali pada yang lain jika ia pergi kerumah sakit untuk mengembalikan barang Juna. Bisa-bisa nya nanti mereka pada rebutan ingin mengantar nya atau bahkan akan pergi beramai-ramai dan menunggui dirinya saat bertemu dengan Juna. Memikirkan nya saja Noelle sudah sangat pusing. Mana kejadian semalam yang tentu Juna juga melihatnya membuat Noelle merasa tidak enak kepada Juna. Takutnya Juna berpikir macam-macam dan kedepan nya tidak mau lagi kerumah.

"Noly ada hubungan apa sama Juna?"

"Noly jaga jarak sama Juna ya?"

"Noly jangan deket sama Juna gitu!"

"Gak boleh senyum manis di depan Juna!"

"Gak boleh ketawa lepas di hadapan dia. Mana tau dia kesambet terus suka sama kamu"

"Muka datar kayak Rafa aja kalau di depan Juna"

"Kamu jelek-jelekin muka aja kalau di depan Juna"

"Jangan cantik, lucu, gemes gitu dong di depan cowo lain! Nanti banyak yang suka :("

"Noly jaga diri ya dari siapapun itu, baik udah kenal lama atau baru kenal. Noly belajar dari kejadian sebelumnya ya? Kakak percaya kok, Noly ngerti maksud Kakak"

Teringat ucapan kekesalan dan kecemburuan dari sepupu-sepupu nya yang lain membuat Noelle tertawa kecil namun ucapan yang terakhir terngiang di kepala nya itu ucapan Marvin pagi tadi. Marvin pasti mendengar ocehan dari sepupu-sepupu nya makanya bisa tau kejadian semalam itu. Hatinya menghangat dan merasa senang sekali.

Adhiyaksa Family [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang