Eighteen

808 90 5
                                    

"Papa udah batalin kan?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Papa udah batalin kan?"

Sanjaya melirik Arseno yang berdiri di depan meja nya. "Gak capek kamu nanyain itu terus dari dua hari lalu?"

Arseno menggeleng. "Papa udah batalin kan?"

"Papa belum bilang sama keluarga nya Greyna"

"Kenapa belum Pa? Mama sudah bilang kan sama Papa kalau Marvin harus bahagia? Jadi biarin Marvin sama Sherli Pa"

"Jangan sebut nama nya"

"Papa yang keras kepala. Papa yang gak mau dengerin kami! Kalau Papa tau yang sebenarnya, aku yakin Papa bakal setuju"

"Setuju apanya? Keluarga nya aja gak jelas? Kamu mau anak kamu menikah sama perempuan yang kita gak tau asal usul nya?

"Astaga Pa, segitu nya Papa beda-bedain derajat setiap orang. Gak baik Pa. Aku sama Mei sudah restuin Marvin sama Sherli. Dari aku kenal dia pertama kali, dia memang perempuan yang baik"

Sanjaya kembali membaca berkas yang dia baca. "Kamu balik ke ruangan kamu. Papa banyak kerjaan"

"Papa harus batalin"

"Gak bisa, kami sepakat ngejodohin itu sekalian ajak perusahaan mereka buat kerja sama proyek baru"

"Papa cari keuntungan?"

"Kalau ada untung kenapa gak di ambil? Lagian cucu Papa banyak"

Arseno mengernyit. "Pa jangan ngulangin kesalahan yang sama Pa"

Sanjaya tertawa. "Coba kamu liat ke bawah" tunjuk Sanjaya ke dinding kaca sebelah kiri nya

Arseno segera melihat apa yang ingin Sanjaya tunjukkan. Dimana ada dua orang yang duduk bersama di sofa tunggu loby kantor. Mereka terlihat akrab.

"Kalau gak sama Marvin, Galih juga bisa. Liat nanti Seno, yang terpenting projek kita sama keluarga Sadyatara sukses besar"

Adhiyaksa Family

"Ini dimana Noly?"

"Ini di apartemen Kak Kiran"

"Lah? Kenapa ke apartemen dia?"

"Aku mau jujur hal penting"

Di belakang mereka ada Manajer Kirana dan Bet yang sudah tau yang sebenarnya. Setelah merenung dan berpikir berkali-kali, dia akan memberi tau Mommy nya agar dia tidak kesalahan lagi seperti waktu itu.

Setelah menekan bel apartemen ada seorang wanita yang membuka dengan wajah bingung karena mereka berempat yang datang tiba-tiba.

"Cari Kiran ya? Silahkan masuk" wanita itu Kakak Ipar nya Kirana, dia sudah tau setelah melihat Bet dan Manajer

"Mbak, Kak Jef gak ada dirumah?" tanya Bet

Wanita itu menggeleng. "Gak ada, aku panggil Kiran dulu ya. Silahkan duduk"

Adhiyaksa Family [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang