Twenty Four

784 102 1
                                    

"Lagi ada masalah ya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lagi ada masalah ya?"

Noelle melihat Rafael sekilas namun langsung menggeleng. "Enggak Kak, gak ada"

"Kalau ada masalah, bisa cerita sama Kakak, Kakak bakal bantuin sebisa mungkin"

Noelle menyandarkan kepala nya di jok mobil. Masalah ini tentang Nathan, tapi dia akan berusaha menyelesaikan terlebih dahulu dengan caranya.

"Ula drop lagi? Astaga, iya Ma aku kesana"

Noelle menoleh, karena melamun dia tidak sadar bahwa tadi Rafael mengangkat panggilan telpon dari seseorang. Noelle mengernyit bingung saat melihat wajah panik dan cemas Rafael.

"Ada apa Kak?"

"Noly ada jadwal jam berapa?"

"Masih lama si Kak, kenapa memangnya?"

"Kita kerumah sakit dulu ya? Temen Kakak tiba-tiba drop karena penyakitnya"

"Boleh, kita ke rumah sakit dulu aja"

Noelle mengikut saja saat tangan nya di genggam Rafael untuk berjalan ke sebuah ruangan. Noelle melihat genggaman tangan kedua nya, tangan Rafael sangat dingin. Sepertinya orang ini sangat berarti bagi Kakak sepupunya itu. Dia ingin bertanya namun rasanya seperti bukan waktu yang tepat.

Rafael terus bergumam meminta doa kepada Tuhan dengan menyebutkan satu nama "Ula". Siapa itu? Sepertinya perempuan? Hanya teman atau? Dan dia sakit apa?.

Pintu ruangan di buka. Noelle berdiri di ambang pintu melihat Rafael yang langsung masuk dan duduk di sebelah seorang gadis yang terbaring lemah di atas brankar.

"Lo kenapa lagi si Ula? Lo kecapekkan lagi ya? Kan jadi drop gini"

Gadis yang terbaring itu tertawa pelan. "Khawatir ya?" suara nya begitu halus dan lembut

Noelle mengetuk pintu ruangan membuat semua atensi tertuju padanya. Dia tersenyum lalu masuk secara perlahan. Perempuan yang berbaring itu juga tersenyum lebar. Noelle juga menyalami seorang wanita berumur yang berdiri di dekat meja.

Perempuan yang berbaring di brankar itu berusaha mengangkat tubuhnya untuk merubah posisi ke posisi duduk dengan Rafael yang membantu nya.

"Ini beneran Amel?" ujarnya sedikit tidak percaya

Rafael mengangguk. Gadis itu mengangkat tangan nya seolah memanggil Noelle mendekat, Rafael mengangguk saat Noelle menatap nya. Ada satu kursi lagi di dekat Rafael dan Noelle duduk disana.

"Oke satu wish aku udah kewujud makasih banyak ya Rafa"

"Emangnya ada ya wish lo ketemu Noly?" ujarnya pura-pura tidak tau karena ingin menjahili gadis itu

"Ada! Aku sering bilang itu, masa lupa si? Tapi kamu bilang gak akan bisalah atau apapun itu, tapi ini bisa kok? Surprise ya?"

Rafael akhirnya tertawa dan menggaruk kepala nya asal. "Bisa di bilang iya" dia tersenyum sendu

Adhiyaksa Family [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang