Thirty Three

712 104 2
                                    

"Bro, kalau gue bilang gue jalan sama Amel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bro, kalau gue bilang gue jalan sama Amel. Lo percaya gak?"

Jegas yang sedang menulis sesuatu di berkas segera mengangkat kepala nya melihat kaget laki-laki yang baru saja duduk di kursi depan meja nya.

"Napa lo? Ngefans sama Amel juga? Jadi suka halu gini?"

Enino tertawa. "Terdeteksi lo gak percaya sama gue"

"Gue? Percaya kalau lo bisa ajak Amel pergi? Enggak lah!" Jegas terkekeh geli

"Oke kalau gak percaya"

"Udah deh lo cari cewek lain aja, deketin Amel tu susah. Banyak pawangnya" ujar Jegas

"Termasuk lo juga kan?"

Jegas mengangguk pelan. "Tu tau"

"Kenalin gue sama sepupu-sepupu lo dong! Biar mereka tau gue orang baik-baik"

Jegas mendorong berkas yang dia pegang ke arah Enino dan melempar pena ke arah laki-laki itu lalu di tangkap sigap oleh Enino.

"Tanda-tangani bagian lo"

Jegas memperhatikan laki-laki di hadapan ini. Apa benar Enino sudah terkena pelet pesona seorang Amalia Noelle Adhiyaksa?.

"Lo naksir Amel ya?"

Enino hanya tertawa pelan lalu mengendikkan bahu nya.

"Lo cari cewek lain aja deh. Kalau naksir Amel banyak tes nya. Lo gak bakal kuat"

"Tes? Bahkan tes puncak aja udah gue lewatin dari awal"

"Masa lama di Aussie lo gak ada pacar? Mustahil!"

"Ya gak ada. Btw kalau lo gak percaya, liat ini" Enino menunjukkan satu foto dimana dia mengajak Noelle jalan semalam

Jegas terdiam.

"Percaya gak Bro?" Enino menaikkan satu alisnya

"Peringatan buat lo. Jangan main-main sama Amel. Sedikit lo nyakitin dia, abis lo sama gue" ujar Jegas tajam

Enino sempat terdiam sebelum tertawa terbahak-bahak. "Gak lah, mana berani gue main-main sama satu-satunya cucu perempuan keluarga Adhiyaksa yang paling berharga"

Jegas hanya melirik sekilas lalu berdiri dan merapikan jas nya. "Nio kita disuruh ke tempat proyek katanya ada sedikit kendala"

Enino segera berdiri. "Satu mobil atau gimana?"

"Ya serah lo"

"Gue nebeng lo aja deh. Males nyetir. Gue juga masih belum hafal jalan nya"

Jegas hanya mengangguk lalu kedua nya keluar ruangan dengan Enino yang merangkul Jegas.

Adhiyaksa Family

"Astaga Kiran udah hamil aja. Kenapa gak bilang kalau lagi hamil? Diem-diem aja kamu ini" kata seorang pegawai di agensi

Adhiyaksa Family [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang