33.terungkap semuanya.

20 3 0
                                    


Ceklek

Dokter dan suster keluar dengan wajahnya tak bisa ditebak, semua orang yang sedang menunggu kabar Venus langsung bangkit berdiri dan menghampiri dokter itu.

"Bagaimana keadaan Suami saya dok?".tanya Arika kepada dokter itu.

Dokter menghela nafas panjang, "pasien sudah tidak ada lagi".

Arika terkekeh. "Jangan bercanda dok".

"Pasien sudah berpulang, karena kehabisan darah".ucap dokter itu menatap mereka semua.

Elkana, Jefan, Raja, Gery, menatap tak percaya kepada dokter itu. Bahkan Mami nya Venus dan bundanya Mery tak percaya dengan perkataan dokter itu.

"Anak saya nggak mungkin ninggalin saya". Ucap lestari menatap tajam dokter itu.

"Maaf buk, kami sudah berusaha sekuat mungkin tetapi sepertinya Tuhan menyanyangi pasien".

"NGGAK!, VENUS NGGAK MATI!" jerit lestari dengan air mata yang meleleh.

Mery mengelus punggung Lestari agar lestari tenang dan mengikhlaskan kepergian Venus. Raja menghampiri dokter menatap nya.

"Apa saya boleh liat yang terakhir kali sahabat saya dok?" Tanya Raja kepada dokter itu.

Dokter itu mengangguk, Raja dan yang lainnya langsung masuk kedalam dan melihat tubuh venus yang sudah diselimuti kain putih. Lestari seketika langsung bersimpuh sedangkan Arika menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

"Venus lo udah janji ke gue bahwa kita bakal jalanin Dark Prince barengan".ujar Raja membuka kain putih itu.

Gery menunduk dengan menangis kecil, Elkana menatap jasad Venus kemudian terkekeh.

"Jangan bercanda lo Venus, cukup Alferoz yang pergi".ucap Elkana menatap jasad Venus.

Arika langsung melangkah mendekati Venus kemudian memeluknya erat, Arika menumpahkan seluruh tangisannya.

"LO NGGAK BOLEH TINGGALIN GUE VENUS!".jerit Arika.

"Anak mami udah bobo ya".lestari menatap jasad Venus.

Jefan menyeka air matanya dan melangkah mendekati jasad Venus, dirinya menatap tak percaya. Berharap ini semua adalah mimpi belaka bagi mereka.

"Lo pergi tanpa pamit secara langsung ke kita".ucap Jefan.

Tanpa diduga tamu tidak diundang datang, dia adalah Almora. Semua orang yang berada di sana menatap Mora. Mora hanya menghiraukan mereka dan terus melangkah mendekati venus, tanpa di duga Mora mendorong tubuh Arika menjauh dari Venus, menatap benci Arika penuh dendam.

"KARENA LO VENUS MENINGGAL ARIKA!" jerit Mora menatap tajam Arika.

Mereka yang berada disana tidak tahu maksud dari mora yang tiba-tiba datang melabrak Arika. Mora mengeluarkan sebuah buku diary dari dalam tasnya dan menyodorkan itu kepada Arika.

"Lo sadar ka, venus kecelakaan karena kecewa berat sama lo".kata Mora kepada Arika.

Arika menatap buku diary nya dan langsung mengambil itu dengan wajah panik, Arika mendongak menatap Mora tak percaya.

"Lo dapet dari mana buku ini?".tanya Arika kepada mora.

Mora terkekeh."asal lo tau Arika, disaat lo lagi berada di pantai bersama Gery Venus lihat secara langsung. Dan sebelum dia kepantai itu dia udah terlebih dulu bicara bareng gue bahwa lo selama ini cuman sandiwara dengan hubungan ini. Venus bahkan kecewa banget ke lo, dia udah cinta mati ke lo dan lo Arika hanya sandiwara semua nya".

VENUSIO:this is a story about us |REVISI|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang