2.mencoba menerima

49 11 5
                                    

Tinggalkan jejak mu.

Happy reading.

•••

Hari ini entah mengapa cuaca nya mendung, tampak sebentar lagi bumi akan mengeluarkan air matanya. Arika yang bosan karna hari ini minggu membuat dia gabut di rumah.


Arika bangkit dari duduk nya dan berjalan menuju balkon rumahnya, suasana siang hari ini sangat mendung. Arika sangat menginginkan sebuah salju untuk turun tetapi itu tak mungkin. Arika duduk di kursi yang tersedia di balkon rumahnya.

"Entah mengapa gue bosen di rumah", gumam Arika menghembuskan nafas nya.

"Kalau di sekolah kan ketemu Caroline, Gianna dan Ven-".

" Ihhhh kok gue inget sama venus, haduh arika lo jangan berani suka sama venus. Ingat dia itu cowo pengecut tingkat dewa. "

Ceklek

Pintu di buka oleh seorang wanita paruh baya, ibunda Arika melangkah mendekati Arika yang sedang termenung dengan pikiran nya.

"Aduh jangan ngelamun siang-siang, nanti kesambet bahaya tau", ucap mery (bunda Arika).

Arika pun menoleh kebelakang mendapatkan sang ibunda yang tengah tersenyum.

"Bunda sejak kapan di sini?", tanya Arika.

"Baru juga bunda masuk", jawab Mery.

"Oh ya, anak bunda lagi melamun apa?", tanya mery.

"Nggak bunda, arika cuman kangen aja sama ka Fahmi dan ayah", jawab Arika.

Mery mengusap lembut rambut lurus milik anaknya, "ka fahmi sama ayah udah senang di surga",

"Emang mereka masuk surga?",

Mery terkekeh, "ayah kan baik dan juga ka Fahmi".

Arika hanya memiliki harapan agar di umurnya yang ke delapan belas bisa ia rayakan dengan keluarga besarnya, tetapi itu hanya sebuah harapan.

"Bunda arika mau nanya", ucap Arika tetap menatap lurus.

"Tanya apa sayang?",

Arika terdiam sejenak, "bunda kok cepat banget ikhlas kan kepergian ayah sama kak fahmi?".

"Bunda belajar Terima kenyataan".

Arika terdiam sedangkan mery pu terdiam, suasana di ruangan kamar pun berubah menjadi sepi.

"Ika, ada yang mau bunda bicarakan", ucap Mery memecahkan keheningan.

"Bicara apa bund?", tanya Arika.

"Kamu seharusnya harus tau wasiat dari ayah kamu, sebelum ayah kamu meninggal dia sempat memberikan sebuah wasiat untuk kamu dan wasiat itu pasti sangat berat untuk kamu", jelas mery.

Arika pun mulai bingung dengan arah pembicaraan sang bunda.

"Maksudnya bunda?".

VENUSIO:this is a story about us |REVISI|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang