26.dede bayi

6 1 0
                                    

Happy reading

----

Venus sedari tadi terus mendiami Arika yang sibuk berceloteh didepannya, telinganya bahkan panas mendengar semua celotehan Arika.

"Caroline bodoh kan?, masa ia mau Terima cinta nya raja setelah raja sudah tolak Caroline beribu-ribu kali. Itu hal bodoh Venus kan?".

Venus menatap gemas wanita didepan nya ini, dia mengambil ponselnya dan mulai memainkan game online.

"Kalau aku jadi Line pasti aku udah tolak sih raja, balas dendam".

"Iya kan venus?".

Venus tidak mendengar kan celotehan Arika, dirinya hanya sibuk dengan game nya...

Arika menatap jengkel kepada venus, dirinya sudah lelah mulutnya Berkomat-kamit sedari tadi dan Venus hanya menghiraukan nya.

Arika langsung merebahkan dirinya dan menutup tubuhnya dengan selimut, Arika membuka selimut itu dan menatap Venus yang sepertinya tidak berniat untuk membujuk nya.

Arika bangkit berdiri dan menatap Venus, dirinya langsung merebut ponselnya Venus yang sedang dalam rank.

"Kamu tuh nyebelin banget ya, aku sedari tadi ngomong kamu nggak dengar?" Tanya Arika kesal.

Venus memutar malas bola matanya, "kamu nggak lelah celoteh mulu".

Arika bersedekap dada didepan Venus. "Yaudah!".

Arika langsung merebahkan dirinya dan langsung tidur membelakangi Venus,

"Ini kan masih siang, ngapain mau bobo?". Tanya Venus heran.

"Biar sehat lah, bego ya lo" Cetus Arika.

"Suaminya dibilang bego dengan seenaknya gitu ya, bagus mulut nya".

Arika langsung memejamkan matanya, venus langsung mengikuti Arika merebahkan dirinya disamping Arika. Saat Venus ingin memeluk Arika  dengan cepat tangannya ditepis oleh Arika, venus tak ingin pikir panjang langsung membelakangi Arika dan mulai memejamkan matanya untuk tidur siang. Arika yang melihat itu langsung  memeluk Venus dari samping.

"Kan, nggak usah ngambek".

Arika mempererat pelukan nya kepada Venus,

"Venus kepantai yuk" Ajak Arika.

Venus memutar badannya menghadap Arika, dia menoel hidung Arika. "Bikin apa kita kepantai?".

"Nggak tau juga".

Venus tersenyum, "aku akan nunjukin buku itu tetapi ada satu syarat".

Arika mengerutkan keningnya. "Syarat apa?".

Venus langsung duduk, dan menatap Arika dengan senyum manisnya. "Kamu harus nurut apa omongan aku".

"Yaelah, cuman itu doang". Ujar Arika.

Venus mengambil sebuah buku dari laci meja disamping ranjang mereka, dirinya menunjukkan kepada Arika buku itu.

VENUSIO:this is a story about us |REVISI|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang