Happy reading
Tinggal kan jejak kalian!
•••
Venus terus berlari keliling lapangan, keringat terus bercucuran dari dahinya membasahi wajah venus. Sungguh, kaki venus rasa nya ingin patah, dua puluh berlari keliling lapangan adalah hal gila.
Venus berhenti sejenak, ia menetralkan napasnya. Bu ita yang sedang memerhatikan nya dari ujung lapangan dengan memegang sebuah batang kayu. Venus mendongak menatap bu ita yang menatap nya tajam, venus pun bergidik ngeri, kemudian melanjutkan berlari keliling lapangan.
Arika dan Caroline yang tak sengaja lewat di sana pun hanya tertawa melihat venus di hukum sama bu ita, venus menoleh ke arah dua perempuan yang tengah berdiri menatap nya, venus dengan pedenya menyugar rambutnya ke belakang, para wanita-wanita yang berada di sana pun meleleh melihat itu termasuk Caroline, sedangkan Arika menatap venus dengan jijik.
Venus terus berlari. tak lama venus menyelesaikan hukuman nya. Ia langsung membaringkan dirinya di tengah-tengah lapangan sekolah, seragam Putih nya sangat basah akibat keringat, lelah itu yang venusio rasakan.
"Haahaha, kasian amat lu. Enak ya di suruh keliling lapangan dua puluh putaran?".tanya Arika dengan nada mengejek, venus menatap Arika yang sedang berjongkok di sebelah nya.
"He, gue ini suami lo. Bisa-bisa nya lo datang-datang terus tertawa melihat penderitaan suami nya, seharusnya lo itu nanyain kek, suami ku kamu haus." Tegur Venus dengan suara serak dan berat.
Arika memutar malas bola matanya."dih, gue nggak mau alay".
"Ooh gitu, jadi maki, ledekin suami itu bagus ya?".venus menatap Arika lekat.
"Bukan gitu,".cetus Arika, kemudian bangkit berdiri.
Venus langsung duduk, dan meregangkan badannya. Ia menoleh ke arah Arika."terus?".
"Kalau gue kayak gitu, entar semua orang tau kita udah nikah. Pikir pakek otak dong".jelas Arika kemudian menendang kaki venus, Arika pun langsung berlari meninggalkan venus seorang diri.
Venus tersenyum dan menggeleng kan Kepala nya melihat tingkah Arika."nggak nyangka gue, Arika udah jadi istri sah gue".
•••
Tring..
Bel istirahat berbunyi, membuat semua siswa ada rasa kehidupan setelah mereka belajar setengah jam.
Arika dan kedua sahabatnya langsung keluar kelas menuju kantin.
"Happy birthday Gianna, semoga panjang umur".ucap Caroline kemudian merangkul Gianna.
Gianna tersenyum."cuman ucapan nih yang lo pada kasih?, nggak ada kado ulang tahun?".
Arika yang hanya sibuk membaca novelnya dengan terus melangkah, mendongak, menoleh menatap Gianna dengan tatapan tak terbaca.
"Hadiah yang bakal gue kasih itu, telur busuk".nimbrung Arika, yang membuat Gianna memasang wajah datar nya.
"Iyuuuuuuu".seru Caroline jijik.
"Lo pada kan tau, gue tu ngefans banget sama jaehyun".ujar Gianna menatap mereka berdua secara berganti.
Caroline dan Arika mengangkat sebelah alisnya."terus?".
KAMU SEDANG MEMBACA
VENUSIO:this is a story about us |REVISI|
Novela JuvenilS E L E S A I... (SEBELUM BACA WAJIB FOLLOW) Benar apa kata orang, penyesalan selalu datang di akhir cerita. Kepastian palsu selalu di beri untuk Venus, harapan palsu selalu di beri untuk Venus.. Dan itu hanya kepalsuan belaka. Orang mana yang ti...