Chapter 10 - What's on Earth

293 34 2
                                    


Selena's POV
Hanya tinggal seminggu lagi "paparazi project" selesai, aku dan Zayn masih harus bersabar memata-matai Louis.. Seperti biasa jika kami tak ada kuliah pagi alias libur kami langsung pergi ke kantor Louis untuk melihat apa yang sedang ia kerjakan. Hari ini aku menunggu Louis pulang dari kantornya, kami menunggu di sebuah cafe yang ada di depan kantor Louis. Aku duduk di sebuah bangku sedangkan Zayn matanya bergerak kesana-kemari melihat orang-orang berjalan.
Akhirnya Louis keluar juga dari kantornya, ia terlihat sangat lelah dengan rambut yang acak-acakan. Kami mengikutinya di belakang dengan jarak 2 meter.
Sebelum pulang ia masuk kesebuah supermarket. Ia membeli segala keperluan untuk di rumah, mungkin dia sedang belanja bulanan. Setelah itu dia berjalan kearah kasir dan segera keluar dari sana.

Drrt..drrt..drrt 

Tiba-tiba hp-ku berbunyi..
Dan kulihat itu pesan dari Louis ! Kualihkan pandanganku dari layar hp ke Louis yang sedang berjalan di depanku. 

"Hai Sel, selamat sore, apakabar?" sapanya di sms.
Segera kujawab pesan dari Louis
"Hai Lou, kabarku baik-baik saja ada apa?"
"apakah aku mengganggu? aku merindukanmu!"
"haha kau merindukanku? memangnya tak ada yang marah jika kau merindukanku?" jawabku dengan sedikit penasaran.
"Of course not, im a free man"
"hmm? maksudmu?"
"ya aku bebas, aku sudah tak mempunyai kekasih Sel!"
"im sorry"
"ya tak apa" jawabnya singkat.
"Bisakah aku bertemu denganmu?" ucapnya dalam pesan.
"im sorry Lou, saat ini aku sedang sibuk dengan urusan kuliahku"
"ah ? baiklah kalau begitu.. see u soon Sel"

Louis bilang dia merindukanku? Dia juga bilang dia sudah putus ? Kuangkat pundakku tanda tak tahu dan memasukan hp kedalam sakuku.

Louis's POV

Hari ini hari yang cukup melelahkan, aku pergi ke supermarket untuk membeli semua keperluanku yang sudah habis. Namun tiba-tiba aku ingat dengan Selena, aku merindukanya. Aku berjalan santai menuju rumahku. Dan mengirimnya pesan.

"Hai Sel, selamat sore, apakabar?" tanyaku, sudah lama aku tak mendengar kabarnya.
"Hai Lou, kabarku baik-baik saja ada apa?" jawabnya.
"apakah aku mengganggu? aku merindukanmu!"
"haha kau merindukanku? memangnya tak ada yang marah jika kau merindukanku?" katanya.
"Of course not, im a free man"
"hmm? maksudmu?"
"ya aku bebas, aku sudah tak mempunyai kekasih Sel!" jelasku singkat, entah kenapa aku berkata seperti itu.
"im sorry" jawabnya
"ya tak apa"
"Bisakah aku bertemu denganmu?"
"im sorry Lou, saat ini aku sedang sibuk dengan urusan kuliahku"
"ah begitu ? baiklah kalau begitu.. see u soon Sel"
Hoaahh.. aku membuang nafasku sambil melebarkan kedua tanganku yang membawa sebuah plastik supermarket.

Akhirnya sampai juga di rumah, suasana di sekitar rumahku tampak sepi.. sepertinya Zayn sedang tak ada di rumah.

Selena's POV

Kami mengikuti Louis hingga sampai dirumahnya, setelah itu aku masuk kerumah Zayn. Karena kita masih bisa melihat Louis dari jendela dapur Zayn. Louis duduk di bangku meja makan sama sepertiku, dia mengambil sebuah benda berwarna putih berukuran kira-kira 7cm dan membakar ujungnya. Sesekali benda itu mengeluarkan asap abu-abu. Oh Louis kau merokok lagi, dari dulu aku tak pernah suka jika dia merokok. Itu karena dia lemah jantung, aku takut jika ia terus-terusan merokok akan terjadi sesuatu hal yang buruk, namun ia tak pernah menghiraukan kekhawatiranku. Ia mengeluarkan hp-nya, ia menempelkan hp ke telinganya. Ia terlihat sedang menerima telepon, entah dari siapa. Namun kemudian ia tampak sangat marah, kemudian berganti jadi senyum..senyuman yang di paksakan. Ada apa ??

Louis's POV
Aku duduk di bangku meja makan, seperti biasanya aku selalu melakukan hal yang satu ini, setidaknya tiga kali sehari atau bahkan lima kali saat aku sedang merasa stress. Kuambil satu batang rokok dan membakarnya.
"Huuuff AHHH" kuhirup rokok yang sedang ada dimulutku dan membuang asapnya. Kunikmati dengan perlahan. 

Drrtt..Drtt.. Hp-ku bergetar kulihat siapa yang menghubungiku..

Hah !! Dia lagi !! kujawab dengan nada marah..
"What the fuck do you want? Can you stop calling me !!"
"I just want you !" teriaknya,
"NOO but i don't want you!" jawabku.
"bla..blaa..bla" kudengar dia berkata tentang segala macam, tentang aku , tentangnya, tentang hubungan kami . Jika kau bingung siapa sebenarnya yang menghubungiku. Baiklah kuberitahu.. Dia adalah kekasihku, tidak..maksudku mantan kekasihku. Hubungan kami sudah berjalan kurang lebih satu tahun, namun setiap hari kurasa dia bukan seperti kekasihku. Dia malah seperti ibuku yang selalu mengaturku ini itu, melarangku melakukan hal yang kusuka tapi yang menurutnya ia benci. Arrgghh ibuku saja tak seperti itu. She's like a monster !!
Dia masih saja berbicara ini itu, namun kini terdengar isakan..sudah pasti ia menagis.

"mengapa kau sangat jahat? mengapa kau lakukan ini padaku?" tanyanya dengan isakan tangis yang hampir membuat telingaku sakit.
"AKU JAHAT? Hah ? tak salah?" ucapku dengan nada sarkas dan smirk.
"kau selalu mengaturku ini itu, melarangku melakukan hal yang ku suka, kau tak pernah membiarkan aku mendapatkan kebahagiaanku, kau egois !" jelasku panjang lebar.
"aku melakukan semua itu karena aku sayang padamu" ucapnya.
"sayang padaku? jika kau sayang padaku biarkan aku melakukan apa yang ingin aku inginkan ! You're not my mother !"
"but..." lelah dengan pembicaraan yang rntah kapan akan berakhir, kumatikan saja sambungan teleponnya dan kulempar hp ku ke atas meja makan.

what the ?? mengapa ini terjadi padaku? kukira memutuskan hubungan dengannya, aku akan mendapat kebahagiannku lagi, memang aku masih menyanyanginya..tapi siapa yang bisa tahan dengan kekasih yang overprotective seperti itu ? ARGGH.. aku menarik rambutku dan membenamkan wajahku pada lutut.

Selena's POV
Aku masih saja memperhatikan Louis yang sedang marah-marah dengan seseorang disana, dia tampak sangat stress.. ia membantingkan hp-nya ke meja. Aku jadi khawatir, sebenarnya Louis kenapa?
"Lou" tanyaku dalam pesan singkat.
dua menit..tiga menit Louis tidak menjawab pesanku.. Kuliahat dia sedang membenamkan wajah pada lututnya. Mungkin ia berpikiran jika aku adalah orang menghubunginya tadi, sehingga ia tak membalas pesanku. Aku hanya bingung, aku tak tau apa yang harus aku lakukan. Oh iya! Aku mendekati Zayn yang sedang menonton tv. 

"Zayn"
"Ya Sel? ada apa?"
"bisakah aku minta tolong padamu?"
"ya tentu saja, ada apa?"
"kulihat target tampak sangat stress, kulihat dia marah-marah kemudian tapi kemudian dia diam..bisa kau cek keadaannya?" kuganti kata Louis dengan target, agar Zayn tak curiga mengapa aku mengkhawatirkan Louis.
"hah benarkah? baiklah" Zayn kemudian beranjak dari sofa dan pergi ke rumah sebelah.

Zayn's POV
Kulangkahkan kakiku menuju halaman rumah target, Selena memintaku mengecek keadaan target yang katanya terlihat stress. Kuketuk rumah target dengan perlahan.
tok..tokk..tok 

Dengan sabar kutunggu target membukakan pintu. Tak lama kudengar suara target.
"yeah im coming"
"hey Zayn , sup ?" target membuka pintu rumahnya dan menyapaku, kulihat matanya sedikit merah dan benar ia tampak sangat stress dan kacau.
"apa kau tidak apa-apa Lou? kau tampak sangat kacau!" ucapku sedkit khawatir.
"Yaa aku baik-baik saja, hanya sedikit kelelahan" jawabnya sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal kemudian tertunduk.
"kau yakin ? karena tadi kudengar kau marah-marah tapi kemudian suasana berubah jadi sepi"
"yup Zayn aku tak apa, terima kasih telah mengkhawatirkanku" ucapnya.
"haha iya itulah gunanya tetangga" ucapku sambil tertawa renyah.
"baiklah kalau begitu selamat beristirahat Lou"
"ya terima kasih Zayn" kemudian aku kembali ke arah rumahku dan menemui Selena.

"bagaimana Zayn?" tanya Selena.
"dia bilang dia hanya sedikit kelelahan" jawabku sambil mengangkat pundakku tanda tak begitu yakin.
"ohh begitu"jawabnya kemudian menatap jendela.

Selena tampak khawatir dengan target. Ada hubungan apa Selena dengan target?

"aku ingin pulang sekarang, Zayn bisakan kita mengakhiri tugas untuk hari ini? aku tau ini masih sore tapi aku sangat lelah" tanya Selena tiba-tiba.
"yes sure, no problem..kurasa target juga akan beristirahat sekarang" ucapku.
"thanks Zayn, kalau begitu aku pulang sekarang ya. Bye Zayn" ucap Selena sambil mengagantungkan tas di lehernya dan pergi dengan terburu-buru.

"Hmm What's on Earth?"


Over Again [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang