Chapter 23 - Shocking Day

234 30 2
                                    

Louis's POV

Aku mendudukan Selena di kursi sedangkan aku berusaha menenangkan dan menjelaskan apa yang terjadi pada tetangga-tetangga Selena, sebenarya aku juga belum tau apa yang terjadi, jadi aku hanya mencoba memberi tahu apa yang aku lihat di dalam kotak itu. Setelah aku memberi tahu tetangga-tetangga Selena, aku segera menutup pintu dan menghampiri Selena yang masih shock.

"Sel, kau tak apa ?"

"Ya aku sudah merasa lebih baik, kau apakan kotak itu?" Tanya Selena sambil mencari-cari dimana kotak itu disimpan.

"Kotak itu masih berada di depan pintu, biar saja nanti aku yang buang.."

"thanks lou" Kemudian kulihat Selena kembali murung, kurasa dia kembali mengingat kejadian tadi. Aku merasa prihatin walau aku tak mengerti. Mungkin sebaiknya aku tanya Selena tentang apa yang sebenarnya terjadi.

"Bagaima...."

"Kasus ini semakin lama semakin buruk" potong Selena tiba-tiba.

"Kasus? Kasus apa ?"

"Hal yang baru saja kau lihat tadi itu sebenarnya sudah beberapa kali terjadi dalam dua hari terakhir. Namun tak kukira hal ini berkembang semakin buruk. Sebelumnya aku juga mendapat kotak-kotak seperti itu, namun hanya berisi surat-surat biasa..." Aku terdiam mendengarkan apa yang Selena ceritakan.

"Tapi hari ini aku mendapatkan kotak itu lagi dan isinya kelinci yang sudah mati..penuh darah, ini sangat mengerikan!" Tangan Selena menahan mulut dan hidungnya.

"Jadi sudah berapa kali kau mendapatkan hal seperti ini?"

"Kurang lebih tiga kali dalam seminggu ini"

"3 kali dalam seminggu ? Mengapa kau tak melaporkannya pada polisi Selena !"

"Aku memang berniat untuk melaporkannya besok atau secepatnya setelah aku mendapatkan cukup bukti"

"TIDAK TIDAK KAU HARUS MELAPORKANNYA SEKARANG! AYO KUANTAR KAU KE KANTOR POLISI!" Aku tak bisa diam saja melihat Selena hidupnya terganggu seperti ini, siapapun orang yang melakukan hal ini harus segera di tangkap.

"Ya baiklah Lou, tapi aku akan melaporkannya besok"

Selena's POV

Malam ini aku sungguh-sungguh kaget dengan isi kotak terror tersebut, kurasa Louis benar ini memang sudah keterlaluan. Aku akan mengumpulkan semua bukti-bukti yang ada. Mulai dari kotak pertama yang kosong, kedua kotak yang hanya beris tulisan "Fuck Off" dan yang ketiga kotak yang berisi mayat kelinci tadi oh dan semua mention yang kuterima juga . Aku yakin jika kedua jenis terror ini saling berhubungan.

Aku penasaran dengan siapa pelaku dari kasus ini. Siapapun orang ini ia sudah menganggu ketenangan hidupku. Dan kupastikan ia akan mendapatkan hukuman yang setimpal.

-Keesokan Harinya-

Setelah pulang kuliah ini aku akan pergi ke kantor polisi, Louis sempat menawariku bantuan. Tapi aku menolaknya, aku bisa pergi kesana sendiri. Aku pergi kesana dengan membawa tiga kotak terror, Polisi disana menanyaiku banyak pertanyaan mulai dari kapan, bagaimana, hingga siapa yang aku curigai sebagai pelakunya. Aku menjawab sesuai dengan apa yang terjadi, hanya saja aku tidak tau siapa yang kucurigai, jadi aku hanya menjawabnya dengan gelengan kepala. Saat aku pulang menuju apartemen aku mendapatkan mention terror lagi, kali ini isinya tak kosong atau titik.

"I SEE YOU" isi mention tersebut seperti menunjukan bahwa pelaku sedang melihatku saat ini, bulu kuduku berdiri. Dengan panik aku melihat ke sekelilingku mencoba mencari orang yang mencurigakan.

"YOU CAN'T SEE ME" mention kedua masuk secara tiba-tiba. Pelaku ternyata memang sedang berada disini dan melihatku. Aku segera berlari menuju apartemen.

Over Again [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang