Chapter 24 - Getting Worst

261 30 1
                                    

Louis's POV

"INI KAN????"

"ini kan gantungan hp, iya ini gantungan hp tapi ini berbentuk tulisan "starbucks" sama seperti gantungan hp yang kuberikan pada El dulu, kenapa ada disini??" Aku mengambil gantungan hp itu dan menyimpannya.

"Menemukan sesuatu?" tanya Dylan, sedangkan Selena hanya melihatku. Aku menggeleng lemah.

"Tidak..aku tidak menemukan apapun,dan di luar juga sepi tak ada siapapun" aku terpaksa tak memberi tahu mereka jika aku menemukan gantungan kunci ini. Aku ingin memastikan jika gantungan ini memang milik El atau bukan.

"ohh kau tak menemukan apapun? Hmm aneh, jadi bagaimana dia bisa mengetahui jika disini sedang ada dua laki-laki?" ucap Selena sambil mengusap dagunya.

"Hmm entahlah, tapi kau harus tetap berhati-hati Sel!" seru Dylan, aku hanya mengangguk setuju.

Aku harus bertemu El untuk memastikannya, besok atau lusa aku akan menghubunginya.

"Sel kau tidak lelah? Seharian ini kau sudah mengalami hal yang cukup berat..kau sebaiknya beristirahat!" ucapku pada Selena yang sedang memegangi kepalanya.

"iya seharusnya aku istirahat, tapi hatiku tidak tenang..aku takut jika aku tidur peneror itu akan datang lagi"

"aku akan menemanimu disini Sel, kau tak usah khawatir!" Dylan menawari dirinya untuk tetap tinggal disini. "iya Sel, aku juga akan menemanimu!" ucapku tak mau kalah.

"aku menghargai pertolonganmu Lou, tapikan kau masih harus bekerja besok pagi ? jadi sebaiknya kau juga pulang dan beristirahat"

"tenang saja Lou, aku akan menemani Selena, lagipula besok aku besok kuliah sama sepeti Selena..jadi aku bisa melindunginya kapanpun"

Perkataan Dylan memang ada benarnya, Dylan dan Selena adalah teman satu kampus. Dylan jadi bisa mengantar Selena dan melindunginya walaupun aku tak bisa melihatnya. Aku yakin walau Selena pernah bercerita tentang kelakuan Dylan yang berubah buruk, Dylan tak akan membiarkan Selena terluka. Setelah berpikir cukup lama, akhirnya aku memutuskan untuk pulang saja.

"baiklah aku akan pulang, Dylan tolong jaga Selena baik-baik ya" ucapku sambil menepuk pundak Dylan.

"tentu saja Lou, akan menjaganya..tak akan kubiarkan siapapun melukai gadis cantik sepertinya" goda Dylan sambil melihat Selena, Selena hanya tertawa sambil menggelengkan kepalanya. Entah kenapa aku jadi merasakan hal aneh apa aku cemburu??

"baiklah kalau begitu aku pulang sekarang!" ucapku berpamitan pada Selena.

"Hati-hati Lou, terima kasih" jawabnya sambil memeluku.

"Iya Sel" Kemudian aku membuka pintu dan berjalan ke arah lift. Di dalam lift aku mengeluarkan gantungan kunci yang tadi aku temukan. Aku memperhatikan setiap detail benda itu, benda itu benar-benar sama seperti yang aku berikan setahun yang lalu saat El ulang tahun. Aku memberikannya gantungan kunci "Starbucks" karena ia sangat suka pergi kesana untuk minum kopi. Jauh sebelum ia berubah menjadi orang yang "overprotective" "pencemburu" dan "pemarah". Aku memang masih sayang padanya, tapi tak lebih dari seorang teman. Jika boleh kubandingkan Selena dan Eleanaor bagaikan bumi dan langit. Selena selalu bisa membuatku nyaman dan terseyum, sedangkan El hanya membuatku marah dan tak nyaman. Aku selalu berharap jika Selena mau membuka hatinya untuku lagi. Tapi kini ia baru saja putus dengan Dylan, walaupun kini mereka hanya berteman, aku masih bisa merasakan jika keduanya masih saling perhatian. Dylan bagaikan seorang pangeran, ia memiliki wajah yang tampan, dari caranya berpakaian sudah pasti dia orang yang mapan. Sedangkan aku hanyalah laki-laki biasa yang berasal dari tempat kecil, orang tuaku bercerai saat aku masih kecil. Walaupun keadaan keluarga kami sudah lebih baik sekarang, tapi aku tetap saja orang yang sederhana. Kenapa aku jadi membanding-bandingkan diriku dengan Dylan? Semua orang dilahirkan dengan nasib yang berbeda-beda. Tapi itu semua tak menjamin apa-apa. Contohnya kini juga keluarga Dylan berantakan, kekayaan tidak menjamin kebahagiaan seseorang. Setelah keluar dari gedung apartemen, aku segera pulang dengan motorku. Saat aku di rumah nanti, aku akan mencari tahu dimana El berada.

Over Again [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang