Chapter 20 - Night Life

249 30 2
                                    

Louis's POV

*flashback on*

"kau mau kemana?" tanya Selena bingung yang dari tadi hanya memperhatikanku dengan raut wajah bingung dan penasaran. Tapi aku tak menjawabnya dan langsung menginjak gas dan pergi.

"......."

Dengan cepat ku kendarai motorku menuju Basil Street untuk menemui El. Setelah sampai disana kulihat dia sedang duduk di sebuah bangku dengan bekas air mata yang mengering. Kuparkirkan motorku tak jauh dari jalan dan segera menghampiri El.

"El..?" sapaku.

"Louiisss !!" ucapnya sambil memelukku kemudian menangis lagi.

"hey tenang, aku ada disini sekarang, jadi apa yang ingin kau bicarakan?" tanyaku to the point.

"Ada hubungan apa kau dengan gadis itu?"

"kau tau El, aku dan dia hanya bersahabat!"

"HANYA? oh benarkah?"

"begitulah"

"Aku muak Lou, kau selalu dekat dengan semua mantan-mantanmu!"

"memang apa salahnya jika aku dekat semua mantan-mantanku? aku dan mereka hanya memperbaiki hubungan pertemanan kami" jelasku.

El menaruh kedua tangan pada dadanya "Ah benarkah? tak bisa di percaya!"

"OMG El terserah saja, kau mau percaya atau tidak!!, lagian apa urusanya denganmu? Apa kau tidak sadar jika kita ini sudah putus sebulan yang lalu!!" jelasku kesal pada sikap El yang mengungkit-ungkit masa laluku.

"Iya aku sadar jika aku dan kau sudah tak ada hubungan lagi tapi setidaknya.." "setidaknya apa? kau tak tau perasaanku saat melihat kau bersama Max? hatiku sakit El.., aku tau jika kau dan Max hanya bersahabat!! Lalu apa bedanya jika aku bersahabat dengan Selena?"

"tapi Selena adalah mantanmu Lou!"

"memangnya kenapa jika dia mantanku? Siapa yang tau jika ternyata MAX juga adalah mantanmu?" aku mencoba mempertahankan opiniku dengan menaikan nada bicaraku pada nama Max. Kulihat El hanya diam dan sesekali membenarkan rambutnya yang panjang.

"Lou!"

"apa?" Kukira El akan jujur tentang hubungannya dengan sahabanya MAX itu tapi ternyata...

"Pokoknya aku tak suka jika kau dekat-dekat dengan Selena!"

Kesabaranku sudah mulai habis pada gadis ini aku menghirup udara dalam-dalam kemudian membuangnya.

"El listen, we're not couple anymore..you're not mine and IM NOT FUCKING YOURS!"

"jadi mulai saat aku tak perduli jika kau bersama dengan Max atau siapapun itu..aku ingin bahagia El, aku tak mau terus-terusan kau genggam seperti ini!"

"but Lou!"

"just find your own happiness!"

"but my only happiness is you lou!" ucapnya dengan nada yang bergetar, aku tau jika dia sangat sedih saat ini, tapi aku juga punya hak untuk mencari kebahagiaanku sendiri. Aku tak menanggapi El yang sedang berbicara atau dia sedang mencoba menahanku untuk tidak pergi. Dengan cepat aku menuju motorku dan pulang, meninggalkan El sendirian disana. Kau mungkin menganggapku kejam padanya, tapi kau akan merubah pandanganmu jika kau tau apa yang aku rasakan selama bersama dengan Eleanor.

.

Aku mengendarai motorku dengan kecepatan sedang, aku tak mau berkendara dengan kecepatan tinggi jika sedang seperti ini. Motorku berhenti di sebuah persimpangan jalan, aku tau jika persimpangan jalan ini akan membawaku kembali ke arah apartemen Selena. Aku ingat tadi aku tak pamit padanya, mungkin dia akan marah. Saat ini aku butuh hiburan untuk melupakan masalah ini, mungkin pergi ke club akan membantuku. Setelah traffic light berganti warna hijau, aku melajukan motorku pada sebuah club terdekat. Setelah disana aku mencari tempat duduk dekat dengan bartender. Bartender tersebut menanyakan apa yang akan aku minum, tapi aku hanya menunjuk pada sebuah gelas berukuran medium. Ia mengerti dan segera membawakannya untuku. Aku memang ingin melupakan masalahku dengan minum tapi aku juga tak mau terlalu mabuk karena jika aku mabuk bagaimana aku bisa mengendarai motorku dengan benar? bisa-bisa aku berakhir di kuburan atau paling tidak di rumah sakit. Aku meneguk sebuah gelas yang berada di atas meja sambil melihat orang-orang yang sedang dance on the floor. Sesekali aku tertawa melihat kelakuan orang-orang disini yang terjatuh karena terlalu mabuk, atau bahkan berbicara tak jelas. Aku kembali meneguk minumanku dan tiba-tiba aku teringat Selena, kulihat jam di hp-ku yang sudah menunjukan pukul sebelas malam. Bagiku sebelas malam itu seperti jam lima, namun beda ceritanya jika bagi Selena. Ia pasti sudah bersiap untuk tidur karena harus kuliah besok paginya. Aku berjalan kearah kerumunan orang-orang yang sedang menari, aku mulai menggerakan tubuhku sesuai dengan tempo musik yang di mainkan oleh seorang DJ. Kulihat seorang gadis mengahampiriku dengan menggunakan dress hitam mini dan membawa sebuah gelas berisi minuman sama sepertiku.

"Hey handsome!" ucapnya sambil mendekatkan tubuhnya padaku.

"hey love"

"where's your friends? are you alone here?"

"yeah im alone" jawabku sambil meneguk minuman.

"wanna dance with me?" tanyanya sambil melingkarkan tangannya pada leherku.

"sure" akhirnya kami menari bersama, sesekali ia menggodaku dengan mengusap-usap dadaku, jujur ini sedikit menggelikan karena aku tak pernah berdansa dengan seorang gadis seperti ini, biasanya aku hanya minum-minum atau merokok bersama teman-temanku yang lain. Semakin larut malam gadis ini bukannya semakin lelah, ia malah terus menggodaku. Aku hanya tertawa kecil melihat kelakuan gadis ini. Gadis ini memang lumayan cantik dan sexy, tentu saja karena minimnya baju yang ia kenakan. Setelah minumanku habis ia membawakanku sebuah botol minuman, tak terlalu besar namun cukup untukku. Sambil menari sesekali memelukku dari belakang. Saat aku mulai merasa lelah aku kembali ke tempat duduk asalku, namun ternyata sudah diduduki oleh seorang laki-laki, mataku mencari kesana-kemari apakah ada tempat duduk yang kosong atau tidak. Beruntung aku menemukannya, karena kakiku sudah lelah berdiri selama dua jam. Dengan cepat aku berjalan ke arah tempat duduk itu, namun tak kusangka jika gadis yang tadi malah mengikutiku.

"kenapa kau mengikutiku?"

"kenapa tidak boleh?" jawabnya simple.

Aku hanya memutar mataku " ya tentu saja boleh, tapi kukira kau akan pergi bersama temanmu yang lain"

"aku juga disini sendiri, aku tak sedang bersama teman-temanku"

"kau sendiri? ditempat seperti ini? hey bukankah ini berbahaya..bagaimana jika terjadi sesuatu denganmu" Aku cukup kaget dengan apa yang dia katakan tadi, bagaimana jika dia di perkosa atau di culik bahkan di bunuh? bukankah sangat bahaya pergi ketempat seperti ini sendiri.

"well, ya memang berbahaya..tapi kurasa aku tak perlu khawatir, karena ada seseorang yang akan menjagaku"

"siapa?" tanyaku penasaran.

"KAU!" ucapnya sambil tersenyum manis.

"ME? haha you must be kiding me"

"karena kau tampak begitu khawatir denganku, kukira kau pasti akan menjagaku"

"aku khawatir, tapi bukan berati aku akan menjagamu" ucapku pura-pura tak perduli.

"hhahaha"

"hahahahaha"

Kami berdua tertawa bersamaan, tawa kami sangat keras awalnya namun lama-lama mengecil.. mata kami saling bertatapan. Wajah kami semakin dekat..dekat..dekaat.. jarak wajahku dengannya hanya tersisa 1 cm saja, matanya tertutup saat bibirnya dan bibirku saling bersentuhan.

1 detik.. 2 detikk.. 3 detikk

Tiba-tiba saja wajah Selena muncul, dengan cepat aku berdiri dan pergi ke meja kasir untuk membayar semua minumanku. Sedangkan gadis itu hanya diam dan bingung dengan apa yang baru saja terjadi.

—————

brr mau dong gue dicium louis :(

Over Again [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang