Chapter 18 - British Library

274 31 0
                                    

Selena's POV

Kini sudah 2 bulan aku berpisah dengan Dylan, aku mulai bisa melepaskannya dan menerima kenyataan. Itu semua berkat semua sahabat-sahabatku yaitu Zayn, Niall, Liam dan tentu saja Demi dan Ari. Saat Ari kuberitahu tentang hubunganku dengan Dylan yang sudah berakhir, dia sangat kaget dan hampir saja bertengkar dengan Dylan karena membelaku, untung saja Demi dan Zayn membantuku untuk menenangkannya. Tapi di saat-saat aku sedih seperti kemarin aku juga mendapatkan kabar baik tentang Ari, Ari and Niall are officially couple now !! im so so happy for em' aku hanya berharap Niall tak mengecewakan Ari. Setelah putus dengan Dylan hubunganku dengan Louis masih biasa saja tentu saja karena aku hanya bersahabat dengan Louis, terkadang dia mengajakku nonton film atau hanya sekedar hangout. Aku sebenarnya masih bingung dengan hubungan Louis dan El, benarkah mereka sudah putus atau belum.

Malam ini aku sedang mengerjakan tugas kampusku saat tiba-tiba Louis mengirimku pesan

"hey Sel!"

"hey Lou"

"apakah kau sedang sibuk?"

"yaaa.. lumayan, aku sedang mengerjakan tugas"

"ohh begitu..tugas apa?"

"tugas bahasa" jawabku simple, jujur saja sebenarnya aku paling tidak suka jika sedang mengerjakan sesuatu namun di ganggu oleh hal lain.

"ohhh.."

"..." aku mengabaikan pesannya.

Namun aku tiba-tiba teringat sesuatu tentang tugas bahasa ini, aku harus pergi ke perpustakaan, namun perpustakaan besar di London yaitu "British Library" aku menepuk jidatku "damn..itu kan lumayan jauh dari kampus atau apartemenku!" Aku merenung memikirkan bagaimana aku bisa kesana karena aku sangat malas jika harus kesana naik kereta sendiri. "Ting" tiba-tiba saja aku mendapatkan ide yang cukup cemerlang.

.

.

.

Aku duduk di belakang seorang laki-laki yang tak jauh umurnya denganku, matanya menatap kejalan penuh dengan konsentrasi, rambutku mulai terlihat tak karuan karena angin. Namun aku harus bertahan karena sebentar lagi kami akan sampai di "British Library".

"Akhirnya sampai juga" aku turun dari motor dan segera merapikan rambutku yang berantakan tadi. Kulihat laki-laki ini juga merapikan rambut coklat yang menutupi dahinya. Hah bagaimanapun dia merapikan rambutnya, tetap saja berantakan. Aku memutarkan bola mataku dan jalan menuju gerbangbesi besar bertuliskan "British Library". Tempat ini sangat besar dan luas, dan koleksi buku-bukunya sangat lengkap. Oleh sebab itu British Library di katakan sebagai salah satu perpustakaan terbesar di dunia. Saking besarnya kau bisa menggunakan motor di dalam ruangannya, haha tidak aku hanya bergurau. Tapi aku sungguh dan tidak berbohong tentang luasnya tempat ini.

"ini British Library Sel?" tanya laki-laki berambut coklat acak tersebut.

"yup !!" jawabku bersemangat.

"OMG it's HUGEEE!!" jawabnya sambil merentangkan tangannya saat mendeskripsikan betapa luasnya tempat ini.

"yup, maka dari itu aku memintamu untuk menemaniku kemari..karena aku takut tersesat walau ini masih di dalam satu area!" ucapku sambil menggidikan pundakku.

"okk..tenang saja akan aku temani kemana pun kau pergi" ucapnya sambil membuat wajah lucu dan mengacungkan kedua jempolnya.

"thanks Lou"

Kami pun berjalan menuju pintu utama, pintu utamannya terbuat dari besi dan sangat tinggi dan kokoh.

"WOOOAHHH" ucap kami berbarengan saat memasuki ruangan utama British Library. Arsitekturnya sangat kental dengan suasana Eropa, langit-langitnya yang berbentuk seperti kubah membuat kami terkagum-kagum. Aku bertanya dimana letak buku-buku tentang bahasa pada salah seorang petugas disana. Setelah mengetahui dimana letak ruangannya kami pun bergegas kesana. Dan lagi-lagi kami dibuat ternganga dan tak berkedip saat melihat ruangan yang kami cari. Ribuan rak coklat besar mengelilingi ruangan tersebut, di dalamnya terdapat ribuan buku dan mungkin hingga ratusan ribu buku. Di tengah-tengahnya terdapat barisan-barisan meja yang terdapat komputer di atasnya. Ini sungguh sangat......WOW aku tak dapat mengungkapkannya dengan kata-kata. Tapi aku kemudian sadar, dan menatap Louis dengan wajah sedih.

Over Again [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang