Chapter 22 - Louis's story

262 31 0
                                    

Dylan's POV

Cukup lama aku berdiskusi dengan Selena tentang kasus yang menerornya, dan secara tak sadar waktu telah menunjukan pukul 3 sore. Damn..aku lupa jika harus datang pada perkumpulan komunitas di kampus.

"Damn..jam 3? aku lupa jika aku masih ada acara yang lain..Zayn pasti sudah menungguku!" ucapku pada Selena, dan benar saja saat kulihat hp-ku terdapat 5 panggilan masuk yang tak terjawab dari zayn.

"OMG iya aku juga lupa jika kau harus pergi lagi? Sorry sudah membuatmu lupa karena kasusku ini" Ucap Selena sambil menggingit jarinya.

"Tak apa Sel, baiklah kalau begitu aku pergi sekarang ya.. oh jangan malu untuk menghubungiku jika terjadi sesuatu!"

"Ba..baiklah Dyl, thank you so much..i apreciate it" Setelah berpamitan dengan Selena aku langsng keluar dan kembali ke kampus.

Louis's POV

Hari ini aku mendapatkan tugas yang lumayan banyak, untung saja aku bisa menyelesaikannya tepat waktu sehingga aku tak perlu lembur. Semua tugas dari atasanku sudah disimpan di meja mereka. Jadi setelah ini aku bisa pulang dan istirahat. Hey sudah dua hari aku tak menghubungi Selena sejak aku meninggalkannya di depan apartemenya. Ku keluarkan hp dari saku celanaku dan menekan layar hp-ku "hey Sel, maaf tentang hari itu". Dua menit aku menunggu balasan darinya tapi dia tak juga membalas pesanku. Apa dia marah?? Tanpa pikir panjang aku segera pergi ke apartemen Selena.

"Sel !! Apa kau marah padaku??" Ucapku dalam pesan yang aku kirimkan setelah aku sampai disana. Berkali-kali aku mengiriminya pesan singkat namun tak satupun yang ia balas. Akhirnya aku berinisiatif untuk menghampirinya langsung. Aku belum tau di lantai berapa dan nomer berapa kaar Selena, jadi aku bertanya pada seseorang di meja front office. Setelah aku mendapatkan informasi, aku segera masuk kedalam lift menuju kamar Selena. Aku menyusuri lorong apartemen dan mencari nomor kamar Selena, mataku akhirnya mendapatkan nomor kamar Selena. Sebuah pintu dengan gambar kucing di depannya. Tak salah lagi ini pasti kamarnya, aku tau dia memang sangat menyukai binatang lucu itu. Aku menekan tombol bel kamarnya beberapa kali sampai akhirnya kudengar sesorang berteriak "wait a minute" dari dalam sana. Pintu akhirnya terbuka dan menunjukan sosok perempuan berambut coklat panjang dengan raut muka kaget.

"Louis?"

"Selamat sore Sel!" Aku tak menjawab pertanyannya malah menyapanya sambil tersenyum jahil.

"sore Lou! Apa yang kau lakukan disini?" tanya Selena yang masih memunculkan setengah badannya.

"Kau tak menyuruhku masuk atau setidaknya..."

Selena yang baru sadar segera membuka pintunya lebar-lebar dan mempersilakanku untu masuk "ah sorry, silakan masuk Lou.." ucapnya yang masih bingung karena aku tiba-tiba datang. Setelah menutup pintu Selena segera masuk ke dapur, mungkin ia mau membuatkanku sebuah minuman. Tak lama kemudian ia datang dengan sebuah gelas ditangannya.

"Diminum dulu Lou"

"Thanks Sel" Aku mengangguk dan meneguk gelas tersebut hingga habis setengahnya.

"kau tak menerima pesanku?" ucapku memulai pembicaraan.

"Pesan? pesan apa? Maaf hp-ku sedang di charge"

"Charge ? pantas saja..Aku datang kesini untuk meminta maaf padamu tentang kejadian kemarin saat aku pergi begitu...."

"it's okay Lou aku mengerti jika saat itu kau sedang terburu-buru"

"thanks Sel, kau sangat pengertian"

"haha Emh Lou?"

"ya?"

Over Again [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang