Chapter 26 - Please GOD (end)

427 34 0
                                    

Selena's POV

"LOUISSSS !!!"

Aku mendengar suara El berteriak, seketika langkah kakiku berhenti. Mencoba mendengar dan mencerna apa yang baru saja terjadi.

"Yang tadi itu suara El kan ? kenapa dia berteriak?" . Aku membalikan tubuhku dan berlari pelan menuju sumber suara. Saat aku tiba disana..

Bola mataku bagaikan hendak keluar dari tempatnya, jantungku berdetak kencang tak karuan dan kakiku lemas. Darah mengalir dari kepala Louis, kini ia tergeletak di lantai. Entah ia masih bernyawa atau tidak. Aku segera mengahampirinya, menaruh kedua jariku pada titik nadinya. El masih saja berdiri ditempatnya, mematung dan menahan tangisannya.

GOD Syukurlah, titik nadi Louis masih berdenyut.

"Damn you El !! What are you looking at? Call the ambulance right now!" teriakku pada El, karena hanya dia yang membawa hp. Dengan gemetaran ia mulai menekan layar hp-nya. Kudengar El menyebutkan nama tempat kami berada dan apa yang baru saja terjadi.

Setelah ia selesai menelepon ambulance, ia berjalan lemah ke arahku dan Louis. Ia menatap Louis dengan penuh kesedihan. Air matanya mengalir deras membasahi pipinya.

"GIMME YOUR SWEATER NOW!!" ucapku sambil menahan kepala Louis di pangkuanku. Ia hanya mengangguk dan memberikan sweaternya. Aku mengikat kepala Louis dengan Sweater itu untuk menahan laju pendarahan di kepalanya.

Jarak rumah sakit dengan hotel ini lumayan jauh, butuh 5 menit bahkan 10 menit untuk sampai kesini. Louis tak bisa bertahan lebih lama lagi, bagaimana caranya agar pendarahan Louis bisa berhenti tepat waktu dengan Ambulance datang?

"El tolong cari siapa saja yang bisa membantu kita membawa Louis sampai ke lantai bawah!" ucapku pada El, ia mengerti. Dengan cepat ia berlari menuju pintu exit terdekat. Aku memeluk kepala Louis yang terbalut sweater El.

"Louis..louis..please stay with us!!" ucapku.

"LOUISS !! YOU CAN THROUGH THIS!!"

"LOUISSS YOU ARE STRONG" ucapan-ucapanku berubah menjadi tangisan, Tanganku yang tadinya kuat, menjadi lemas. Mataku yang kering kini mulai basah. Aku baru sadar jika Louis sedang tak sadarkan diri.

"PLEASE LOUIS STAY WITH ME!!" tangisku sesegukan.

Tak lama kemudian El datang dengan 3 orang laki-laki, Mereka berlari menuju arahku. Aku yang menyadari segera menghapus air mataku. Darah Louis menempel pada pipiku. Tiga orang tadi langsung membawa Louis ke lift menuju Lobby. Aku dan El hanya mengikuti mereka dari belakang sambil terus berdoa dan berharap agar Louis masih bisa diselamatkan.

Saat kami tiba di Lobby ternyata ambulance sudah menunggu, Louis segera di bawa ke rumah sakit. Aku menyuruh El menemani Louis di mobil Ambulance, ia bingung kenapa bukan aku. Kujawab jika aku akan segera menyusulnya. Aku meminta bantuan pihak hotel agar meminjamkan teleponnya. Aku harus memberi-tahu keluarga Louis di Doncaster dan juga Dylan, mungkin saat ini ia sedang bingung karena seharian ini aku menghilang. Dan benar saja saat aku menghubunginya, kudengar suaranya sangat khawatir, ia bilang semua orang mencarimu kemana-mana. Zayn, Demi, Ari bahkan Liam dan Niall juga mengkhawatirkanku. Ternyata, kabar jika aku menghilang atau diculik sudah tersebar. Setelah aku menghubungi Dylan, aku segera pergi ke rumah sakit, beruntung ada seseorang yang baik hati mau mengantarkanku kesana.

Mataku bergerak kesana-kemari mencari sosok Eleanor. Kini aku sudah berada di Emergency Room, semua orang yang baru saja datang dengan keadaan kritis selalu di bawa kesini. Dari kejauhan aku bisa melihat El sedang memandag kesebuah arah, tak salah lagi pasti Louis disana. Aku berlari mendekati El yang sedang menangis, Sebuah ruangan dengan kaca transparan memperlihatkan sesosok laki-laki sedang di kelilingi oleh 1 orang dokter dan 3 orang perawat. Aku tak kuasa melihat Louis dengan keadaan seperti itu, aku terduduk lemas membelakangi dinding kaca tadi.

Over Again [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang