Para gangster tiba-tiba bermunculan dari berbagai arah dengan senjata tajam di tangan mereka dan menyerang para polisi. Mereka membawa Rismawan ke hutan.
Zega mendengus kesal. "Kenapa ini masih belum berakhir?!"
Jumlah para gangster itu 3x lipat jumlah polisi yang ada di lokasi. Tentu itu membuat mereka kewalahan.
Gunawan dan Bayu naik ke atap mobil dan menembaki mereka dari atas sana. Para gangster itu tidak hanya membawa senjata tajam, tapi juga pistol.
Suara tembakan menggema di hutan tersebut.
Arghi dan Andy tampak kewalahan. Gitta dan Marla berusaha menembaki dan memukul mereka.
Zega mengejar para gangster yang membawa kabur Rismawan. Dia menodongkan pistolnya siap menembak, tapi sebuah mobil melaju dengan kecepatan tinggi. Zega menoleh. Tanpa pikir panjang, dia menjatuhkan dirinya dan rebahan dijalan mobil itu tetap melaju, Zega menutup mata saat kolong mobil melewatinya.
Zega segera bangkit dan berbalik menembak bagian belakang mobil itu. Mobilnya oleng dan terperosok ke jurang lalu meledak.
"Untung bukan mobil sport, aku masih bisa rebahan," gumam Zega.
Namun, mobil lain yaitu mobil sport datang dari arah yang sama akan menabraknya lagi.
Zega menelan saliva dia menodongkan pistolnya ke ban mobil depan, tapi pelurunya habis. Zega menutup mata.
Dor!
Dor!
Mobil sport itu berhenti tepat di depan Zega karena dua ban mobil tertembak. Zega membuka matanya dan melihat Gerrel yang sudah berada di sana. Dia yang menembak ban mobil itu.
Gerrel tidak hanya datang sendirian. Dia bersama anggota Geng Katana yang siap membantu para polisi.
"Bangsat tua itu melarikan diri ke hutan bersama para gangster!" Ucap Zega.
"Kita kejar mereka!" Sahut Gerrel.
Zega melihat ke arah timnya. Mereka masih melawan para gangster itu bersama orang-orangnya Gerrel.
"Tim kepolisian bisa melumpuhkan para gangster itu dengan bantuan orang-orangku, jangan khawatir. Ayo, kita kejar mereka!" Kata Gerrel.
Zega mengangguk.
Sementara itu, anak buah Rismawan membawanya ke markas di tengah hutan. Ternyata mereka juga memiliki markas lain. Dokter yang mengambil organ tubuh secara ilegal itu juga di sana. Beberapa orang terikat dan matanya ditutup kain. Mereka adalah orang-orang yang akan diambil organnya.
Ya, markas itu adalah tempat pengambilan organ manusia yang belum diketahui oleh polisi. Para korban yang memiliki hutang pada Geng Naga, gelandangan, orang gila, dan orang yang punya masalah dengan Rismawan akan berakhir di ranjang operasi untuk diambil organnya dan semua itu dilakukan di markas tersebut.
Organ tersebut akan dijual di dalam dan luar negeri dengan harga tinggi. Itulah sebabnya Rismawan tidak pernah dituduh melakukan tindak korupsi, karena dia memang tidak pernah melakukannya. Tapi, dia melakukan hal yang lebih keji dari korupsi, yaitu melakukan tindakan kejahatan dalam organisasi gelapnya dan menyuap orang-orang penting untuk menutupi kejahatannya itu.
Gerrel dan Zega sudah sampai di markas itu. Mereka mengendap masuk. Tapi, tampaknya Rismawan sudah menunggu kedatangan mereka. Bahkan beberapa anggotanya tampak berbaris rapi.
"Jangan malu-malu seperti itu. Keluarlah dan temui aku," ucap Rismawan. Dokter berdiri di samping Rismawan.
Gerrel mengepalkan tangannya. Dia keluar dari persembunyiannya untuk menemui Rismawan, tapi Zega menahannya. Pria itu menatap Zega kemudian mengangguk. Gerrel datang pada Rismawan. Zega juga menyusulnya.
ⓞⓞⓞ
07.24 | 25 April 2021
By Ucu Irna Marhamah
KAMU SEDANG MEMBACA
POLICE VS GANGSTER
ActionZega dan timnya diperintahkan untuk menyelidiki sebuah kasus penting yang melibatkan seorang anggota gangster. Tidak hanya Zega, Febrian dan timnya juga mendapatkan perintah yang sama. Bahkan para polisi dari berbagai divisi berlomba-lomba untuk mem...