Brakkk
" Abang Marrrrkkkk, Echan Hadirr "
" Echan, sudah lama kita tidak bertemu "
Haechan membuka pintu dengan penuh tenaga, lalu si bungsu Seo itu berlari ke arah orang yang ia rindukan itu. Mark tampak terkejut melihat Haechan yang tiba-tiba memeluknya. Seperti orang yang tidak bertemu bertahun-tahun saja.
Oh ya ! Mark dan Haechan hanya berbeda 1 tahun, Mark lebih tua dari si bungsu Baby Bear Seo ini, Haechan juga lebih sayang mark ketimbang dengan kakak kandungnya itu, memang ada-ada saja.
" Apa abang Mark merindukan Echan? " Ucap Bayi Beruang itu.
Mark sontak mengangguk. sudah 2 bulan ia tidak bertemu Haechan, karena sang ayah sangat sibuk dengan gunung kertas-kertas itu. Jujur Mark iri dengan kertas-kertas yang diladeni sang ayah setiap hari.
Sementara dirinya, jangan di tanya lagi. Jaehyun tidak memerhatikan anak-anaknya.
" Echan jahat, tinggal-in Renjun sendiri "
Nakomoto Renjun, anak tengah keluarga Nakomoto terengah-engah karena mengejar Haechan tadi. Tangan imut nya memegang lututnya sambil menatap Haechan sebal. Tapi yang didapatkannya hanya ejekan dari si Bungsu Seo sambil menatapnya jahil.
" Renjun Lambat seperti kura-kura, jadi Echan Tinggalkan "
" Mbffhhhhh bwaahaha junjun "
Sungchan menertawai Renjun lepas, sambil menunjuk Renjun. Si Tengah Nakomoto mengurungkan niatnya untuk berperang dengan Haechan selepas melihat si kecil tertawa. Imut sekali, Renjun sangat rapuh pada yang imut-imut.
Taeyong terkekeh, Renjun langsung mencubit pipi Sungchan gemas, Renjun tertawa kecil sambil mengelus pipi gembul yang muda.
" Bubu, apa boleh Renjun yang memangku Sungchan? "
Taeyong mengangguk, Renjun tersenyum senang lalu mengambil posisi agar Sungchan nyaman di pangkuannya.
" Apa adik kembar Renjun ikut juga? "
Renjun punya adik kembar tapi sifat mereka sangat bertolak belakang. Adiknya sangat pendiam, pemalu dan penyabar berbeda dengan sang kakak yang sangat suka bergaul, mudah berteman dan kesabaran setipis kertas --
Hati-hati diamuk Renjun.
" Ikut bu, sepertinya Nana sedang bersama Paman Jae, bubu tau kan Nana sangat suka menempel pada paman Jae? "
Tok Tok Tok
Jeno berlari ke arah pintu, lalu membukakan pintu kamar,
" Momma Ten !! " Sorak Jeno senang,
ia langsung memeluk laki-laki anggun itu. sosok yang merupakan ibu kandung anak-anak seo itu mengecup pipi kanan Jeno. Keponakannya sudah besar sekali.
" Ten ! Ya ampun, aku rindu sekali "
Taeyong langsung memeluk tubuh kecil sahabatnya itu, Taeyong dan Ten sudah bersahabat sejak kecil, mereka sudah tumbuh bersama. Mereka selalu bersama sampai Ten berkeluarga.
Tapi, mereka masih sering bertemu kok ! Bahkan Johnny sendiri sudah akrab dengan Taeyong.
" Aku juga Tyong, "
" Bubu kenal Momma Ten? " Tanya Jeno yang masih memeluk kaki Ten. Taeyong mengangguk, bagaimana bisa ia tidak mengenal Ten yang di anggap Kakak nya itu.
"Momma Ten, Sahabat Bubu dari kecil, kami tumbuh bersama " Jelas Taeyong lalu memandang wajah Ten dengan senyuman manisnya.
Ten mengernyit, 'Bubu' ? apa ini? padahal Jae saja sering merengek dan mengeluh tentang dirinya yang masih menduda sampai sekarang, apa mereka sudah jadian? Parah sekali Duda tampan itu tidak memberitahukannya. Sahabat nya ini juga tidak menginfokan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Puzzle Pieces [ JaeYong ] ✓
FanfictionHidup seorang Jaehyun bagai rangkaian Puzzle yang cacat setelah bercerai dengan sang mantan istri, kini dirinya hanyalah duda ber anak tiga. Hidupnya bersama ke-3 anaknya sangat rapuh dan butuh kelengkapan, Pria tampan itu terus berjuang mencari pot...