--- Chapter 26 : Es batu dan Teh

516 40 1
                                    

Tadi, setelah diturunkan dari gendongan Jaehyun, Taeyong langsung melarikan diri agar tidak dekat-dekat dengan si tampan. Taeyong langsung mengambil posisi duduk di ujung ranjang yang berlawanan dengan Jaehyun.

 Sebenarnya bukan apa-apa sih, hanya saja dia hanya takut digempur lagi oleh Jaehyun.

Tapi tetap saja, Taeyong akan merajuk pada Jaehyun karena tega meninggalkannya sendiri di rumah. Si manis berusaha tenang dan tetap pada posisi merajuknya, walau sebenarnya jantungnya berdebar kencang karena takut.

Hei, Bagian bawahnya masih nyeri karena kegiatan panas semalam.

Sudah terhitung 30 menit sejak Jaehyun menggendong Taeyong ke kamar, namun belum ada perubahan, Taeyong tetap merajuk. Apa sesalah itu diri Jaehun sampai kesayangannya tidak mau mendekat? 

Padahal kan sudah ia tinggalkan note untuk memberitahukan kemana dirinya dan anak-anak kepada kesayangannya.

Dan yang lebih parah, rayuannya sejak tadi tidak berpengaruh pada Taeyong. Padahal biasanya si manis sangat mudah di rayu dan di bujuk. 

Baiklah, tidak ada jalan lain kecuali Jaehyun mengakui dirinya memang salah.

" Sayang,... " 

Jaehyun mulai bersuara lagi,.. Pria tampan itu melangkah mendekat ke arah Taeyong yang duduk di ujung ranjang sambil menyilangkan tangannya di depan. Pria tampan itu memeluk si manis dari belakang.

Seketika jantung Taeyong berhenti berdetak saat Jaehyun memeluknya dari belakang, lalu kembali berdetak dengan kecepatan abnormal. 

" Ya Tuhan,.. Eomma Appaa, Tyong tidak mau digempur lagiii hiks " Batinnya dalam hati.

Tubuh si manis mulai bergetar, mengeluarkan keringat dingin, dan netra indahnya mengeluarkan air asin yang cukup deras, demi apapun Taeyong sangat takut sekarang. Dia akan pasrahkan dirinya saja pada Tuhan.

" Maafkan Tyong Eomma Appa,.. Tyng belum bisa menjadi anak yang berbakti,.. " Batin si manis dalam hati kembali.

Disisi lain, Jaehyun yang sadar akan tubuh kesayangannya yang bergetar segera melepaskan pelukannya. Pria tampan itu menangkup wajah mungil nan cantik calon istrinya itu dan menghapus air mata yang turun di wajah indah sang calon istri.

Pria tampan itu menatap lamat wajah Taeyong kebingungan karena Taeyong semakin deras menangis. Ya ampun,... Jaehyun dibuat bingung lagi,..

" Hey sayang,.. ada apa? " Ucap si tampan dengan lembut mencoba menenangkan.

Tapi, yang ia dapatkan malah tangisan Taeyong yang semakin kejar. Jaehyun sangat emosi sekarang, ia tidak bisa memahami kesayangannya yang menangis tanpa sebab dihadapannya. 

Dengan sabar, Jaehyun memedam emosinya dan mencoba menenangkan kesayangannya, kalau dia terbawa emosi sekarang pasti situasi akan lebih buruk dari sebelumya. Jaehyun tidak mau bertindak gegabah dan kasar pada kesayangannya.

Jaehyun kembali merengkuh tubuh kecil itu kedalam pelukannya, namun kali ini ia mengangkat tubuh itu ke pangkuannya. Mereka berpelukan dengan Taeyong di pangkuannya. Pria tampan itu kembali mengusap punggung indah kesayangannya yang terbalut kain.

Jaehyun memejamkan matanya dengan gerakan tangannya yang mencoba menenangkan sosok yang ada didalam pelukannya tanpa henti, alunan tangisan juga tidak berhenti sejak tadi. Jaehyun berpikir, mungkin Taeyongnya agak sensitif karena kelelahan menjaga ke-4 anaknya selama ini.

1 jam dibutuhkan untuk Taeyong melepaskan semua perasaannya dalam tangisannya, perlahan tangisannya meredup karena kelembutan yang diberikan oleh Jaehyun. Entahlah, Taeyong menangis bukan hanya karena takut, tapi karena hanya ingin saja. Seaneh itu.

Puzzle Pieces [ JaeYong ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang