Chapter 6

26.1K 2K 110
                                    

"Drama 365days akan segera berakhir dan akan membuka lembaran baru, siap bertemu dengan orang baru dan takdir baru?"

*
*
*

Sudah satu Minggu lebih semenjak Luca dilarikan kerumah sakit oleh orang yang baru Luca temui.

Sekarang anak kecil itu sedikit demi sedikit belajar berbicara dengan dibantu oleh Arsen, ya walau kesabaran Arsen itu setebal tissue namun untuk adik barunya dia pasti bisa bertahan.

"Nah coba kamu ucapin apa yang Abang eja ya!!" Seru Arsen membuat Luca mengangguk antusias. "S-E se!"

"Se!!" Ucap Luca mengikuti Arsen.

"P-E-R per!"

"Pel!!"

"Perrrrrrrrr"

"Pellllllll""

Arsen terkekeh, "T-I ti!"

"Ti!!!"

"Seperti! Coba!"

"Peselti!!!" Ucap Luca senang.

"Seperti dek!! Bukan peselti!"

"Yacah??" Tanya Luca sambil memiringkan kepalanya.

"Hah! Seterah adek deh!!" Ucap Arsen frustasi sebab Luca terus mengucapkan kata dengan pelafalan terbalik.

"Sudahlah boy, adikmu masih kecil nanti juga bisa kalau udah besar nanti" ucap Arthur mengangkat bicara pasalnya dirinya sejak tadi hanya menyimak kedua putra yang berbeda usia itu.

Arsen mengangguk pasrah, "iya dad lagian Arsen cuman becanda aja, hm kapan adek bisa pulang?" Tanya Arsen membiarkan Luca bermain dengan mainan baru yang dibelikan oleh Arthur.

"Sore ini" jawab Arthur singkat.

"Apa mereka bakal terima adek dad?" Risau Arsen.

"Terima atau tidaknya Daddy tidak peduli, yang penting Daddy bisa melihat pertumbuhan anak bungsu Daddy" jelas Arthur kembali mengerjakan tugas kantornya.

"Yaya terserahlah Arsen juga seneng punya adek selucu Luca!! Gak seperti anak Daddy yang itu udah mah nyebelin lagi mukanya" ucap Arsen sambil membereskan beberapa baju milik Luca.

"Gitu-gitu juga adek kamu sen" jawab Arthur.

Arsen terkekeh ucapan Arthur memang benar tapi ia juga merasa sangat bahagia melihat ayahnya itu cukup berubah setelah Luca masuk kedalam kehidupan Arthur, perubahan itu juga termasuk dirinya, dirinya sekarang mulai terbuka dengan sang ayah dan juga bisa melepaskan diri Arsen yang sebenarnya.

*****

"Sudah siap kan anak Daddy?" Tanya Arthur mengusap kepala Luca.

Luca mengangguk lucu, "Iki...?"

"Hm? Ah temanmu sekarang sudah aman, suatu saat nanti kamu bakal ketemu" jelas Arthur, lambat laun Arthur mulai memahami apa yang diucapkan oleh Luca.

Luca tersenyum senang, "taaa yang didi!!" Ucap Luca lalu memeluk Arthur.

"Daddy juga sayang sama baby!" Balas Arthur kembali memeluk Luca.

Arsen tersenyum masam, "ayoo ih!! Udah pegel nih liat drama ayah anak!!" Ketus Arsen.

Arthur menggeleng melihat tingkah putra ketiganya itu, duda lima anak itu menggendong putra bungsunya lalu mereka pergi untuk pulang ke rumah.

LUCA (Life Story) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang