Chapter 13

19.1K 1.6K 110
                                    

"Hanya melihat tanpa menyapa, dan hanya memandang tanpa berkata"
- Masalalu -

*
*
*

WARNING!
Banyak typo!

HAPPY READING!

"Tadika mesra digusur wae!" Nyanyi seorang pemuda diikuti bocil yang menggunakan baju kelinci.

Setuju..... Setuju!!!

"Ika melsa disugul wae!" Ucapnya sambil mengikuti sang Abang bernyanyi dengan tubuh yang bergerak kesamping kanan kiri sesuai irama.

Tesuju..... Tesuju!!!

"Gurune ruwet! Muride mumet....."  Lanjut Arsa, pemuda itu bernyanyi sembari memangku Luca.

"Guyune wulet! Mulide umet..."

Keduanya tertawa setelah selesai menyanyikan lagu dari animasi dua kembar botak.

Cup....

Cup.....

Cup......

Arsa mengecupi seluruh wajah Luca gemas, apalagi bocah kecil itu sekarang sudah tumbuh bulat menambah kesan menggemaskan.

Siapa yang melihat bocil ini pasti jiwa penculik orang yang melihatnya bangkit dan ingin mengarungi Luca.

Hari ini salah hari libur semester jadi Arsa dengan senang hati mengurus Luca, lihatlah remaja itu dengan telaten mengganti Pampers Luca yang telah penuh.

Keluarga Theodorico memang sengaja memperlakukan Luca bak seorang bayi, apalagi luca masih polos dan selalu menuruti keinginan mereka.

"Adek ngomongnya masih belepotan ah, tapi gpp Abang akan menjadi superhero untuk adik Abang!!" Tekadnya sambil berpose Superman, membayangkan jik dirinya memiliki jubah merah yang berkibar dibelakang tubuhnya.

"Lepotan?" Tanya Luca sambil memiringkan kepalanya lucu.

"Hm, coba bilang berenang"

"Lebenang?'

"Ikutin Abang ya?"

Luca mengangguk saja, "othe"

"Be.." ucap Arsa.

"Be..." Ucap Luca mengikuti.

"Re...."

"Le?"

Arsa mengangguk, "Nang"

"Nang?"

"Yap betul, terus digabung! BERENANG!" ucap Arsa sambil menekan kata berenang perhuruf.

"Lebenang!!" Sorak Luca senang.

Arsa menepuk jidatnya lelah lalu tersenyum paksa, "yayaya adikku ini memang paling imut SEJAGAT RAYA DAN ALAM SEMESTA!!!" Ucap Arsa diakhir sedikit keras.

LUCA (Life Story) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang