"kalian tahu apa yang diinginkan oleh senja? Yaitu bertemu dengan fajar"
*
*
*Arsa berjalan mengendap-endap menuju kamar sang ayah, saat ini baru pukul 5 pagi yang berarti penghuni mansion masih pada tidur kecuali maid yang bertugas di dapur.
"Kali ini gue harus berhasil!" Gumamnya.
Ceklek....
Pemuda itu dengan pelan-pelan membuka pintu kamar Arthur. Gotcha! Target telah terkunci! Saatnya menjalankan misi!!
Dengan skill terpendamnya Arsa langsung menggendong Luca dengan kekuatan penuh, lalu pemuda itu langsung kabur keluar kamar membawa adiknya yang masih setengah sadar.
Dengan perlengkapan yang sudah ia siapkan dari semalam, Arsa menggendong tas khusus adiknya yang berisi beberapa perlengkapan Luca.
"Nahh sekarang, ikut Abang menjelajahi dunia!!" Ucap Arsa setengah waras.
Pemuda itu membawa mobil sport berwarna hitam keluar dari area mansion.
Luca yang tadinya ingin bangun namun dengan sigap Arsa menyumpal mulut adiknya dengan pacifier.
"Gue emang kakak terbaik didunia!! Kata siapa gue gak punya adek!! Liat aja Lo Han gue bakal pamerin adek gemoy gue nanti!!!" Gumamnya sambil menyetir menghiraukan keadaan mansion Theodorico yang ribut sejak putra bungsunya tiba-tiba menghilang.
"Jadi gak sabar liat muka jelek si Reyhan" ucapnya sambil cekikikan.
"Eunghhh..." Lenguh Luca yang melepaskan pacifierny, dirinya menatap bingung sejak kapan kamar daddynya bisa berjalan, apalagi tempat tidurnya terasa aneh.
"Udah bangun cil? Kita akan menjelajahi dunia yang belum pernah adek kunjungi!!"
Ucapan Arsa membuat Luca tersenyum senang, "wahh... Ain?" Tanya Luca berbinar.
"Yup!! Kita main disekolahan Abang!!" Seru Arsa.
"Yeaaayy... Ain!!" Ucap Luca kegirangan.
*****
"Bagaimana? Kau sudah mengecek cctv?" Tanya Arthur pada Arsen.
"Hm sudah tapi, sepertinya cctvnya diretas jadi tidak ada rekaman apapun yang mencurigakan" jelas Arsen.
Berbeda dengan Arhan yang hanya diam saja sambil meminum kopi yang tadi disajikan oleh maid.
"A-anu tuan" intrupsi May.
"Kenapa? Kau tahu sesuatu?" Tanya Arthur.
"Itu, tuan muda Arsa tidak ada dikamar sejak tadi pagi" jelas may.
"Maksudmu?" Tanya Arthur tak mengerti.
Arhan beranjak dari sana, "kau ingin kemana Arhan?"
"Menjemput anak nakal mu dad" jawab Arhan bergegas keluar dari mansion.
"Astaga apa maksudnya" gumam Arthur.
"Yaelah dad, katanya pinter tapi kok Daddy mendadak bodoh sih?! Maksud bang Arhan tuh kecil dibawa Arsa ke sekolah!" Jelas Arsen, "tunggu bang!! Gue ikut!" Teriak Arsen menyusul Arhan.

KAMU SEDANG MEMBACA
LUCA (Life Story)
Novela JuvenilKedua orangtuanya telah meninggal saat dirinya baru dilahirkan, Mereka meninggal dengan cara yang berbeda, sang ibu meninggal setelah melahirkannya lalu sang ayah meninggal akibat kecelakaan tunggal menuju rumah sakit tempat sang istri akan melahirk...