Chapter 10

25.5K 1.9K 48
                                        

Kalian mau gak ada antgonisnya?

Typo bertebaran ⚠️

H A P P Y   R E A D I N G !

Dengan kekutan kagebunshin no jutsu milik Arsa, pemuda itu berhasil kabur dari jeratan kedua kakaknya yaitu Arhan dan Arsen.

"DADAH ADEK!!! NANTI ABANG BAWA KAMU KELILING DUNIA LAGI!!!" Teriak Arsa yang terlihat berlari sambil menenteng tas ranselnya.

Luca yang tak mengerti akan kelakuan Arsa hanya membalas teriakan Arsa "OTHEEEE!" Teriak Luca dengan suara lucunya.

Berbeda dengan Arsen yang mengejar Arsa, Arhan menggendong adik kecilnya lalu mencubit pipi bulat milik Luca.

"Nakal ya kamu! Haishh mu marah tapi gak tega, sebagai hukumanmu sekarang kamu tidak boleh tidur dengan daddy, kamu bolehnya tidur sama Abang!" Ucap Arhan tak mau dibantah.

Luca menggeleng ribut sepertinya dia paham yang diucapkan oleh Arhan, "ndaaaa au Didi! Nda au Han" ucap Luca.

Arhan terkekeh, "tidak ada penolakan baby!"

Posisi mereka sekarang sudah berada dimansion, dengan Arhan terus memangku tubuh kecil Luca.

Sebenarnya Luca sudah memberontak ingin turun namun Arhan tak menggubrisnya malah pemuda itu memeluk erat tubuhnya hingga anak kecil itu pasrah.

"Han..." Panggil Luca. Namun pemilik nama yang bocah itu panggil enggan menjawabnya.

"Hann...." Panggil Luca kembali sambil berusaha turun dari pangkuan Arhan.

"Panggil Abang coba" pinta Arhan.

Luca mendongakkan kepalanya lalu menatap Arhan yang menunduk juga menatapnya.

"Eum? Atak Han?" Cicit Luca.

Senyuman Arhan merekah kala mendengar panggilan dari adiknya, "hm benar panggil kakak, tidak boleh memanggil nama saja? Tapi kalau buat dua orang pembuat onar itu tak masalah"

Luca mengangguk mengerti walau tak tahu siapa yang dimaksud oleh Arhan, "tapi kenapa panggil kakak?"

"Uca auc mau mimi" ucapnya.

Arhan terkekeh, "baiklah, kalian dengar kan? Adikku ingin minum susu"

Salah satu maid mengangguk, "baik tuan muda" maid itu langsung pergi untuk membuatkan susu.

Kini luka sibuk berbaring dipangkuan Arhan sambil minum susu lewat dot kesayangan, memikirkan apa yang ada diotaknya Arhan merasa jika dirinya sudah menjadi ayah, hm apalagi Luca cocok sekali untuk menjadi putranya namun itu tak mungkin mengambil Luca dari raja mansion ini.

"Kau sangat menggemaskan baby, jangan cepat besar ya? Rasanya kakak tak rela jika dirimu terlalu cepat tumbuh" gumamnya sambil mengusap kepala Luca.

*****

Hari-hari terus berganti dan sudah satu bulan lebih Luca tinggal bersama keluarga Theodorico dan selama itu pula pertumbuhan Luca semakin pesat apalagi pipinya semakin berisi serta beberapa bekas lukanya mulai menghilang karena perawatan langsung dari dokter ternama.

LUCA (Life Story) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang