"Menyelesaikan masalah dengan cara menghindar adalah pilihan yang salah, Namun diri ini egois aku mengambil tindakan itu dan menjadi seorang pengecut"
*
*
*H A P P Y R E A D I N G !
Arthur dan Arhan mereka berdua merasa jadi manusia transparan tak dihiraukan oleh adik/anak bungsu mereka itu karena masalah tadi pagi.
Kita mundurkan waktunya dahulu kejadian ketika kedua manusia tembok itu dimusuhi oleh bungsunya.
"Didi uca au mimi" pinta Luca yang baru saja bangun dari tidurnya.
Arthur yang juga baru bangun langsung menyiapkan susu untuk Luca yang sengaja ia sediakan dinakas samping tempat tidurnya.
"Nih, pelan-pelan minumnya" ucap Arthur lembur, pria itu menyodorkan dot pada Luca yang langsung disambar oleh anak itu.
Arthur merasa dirinya tengah mengurus seorang bayi yang baru lahir, sudah menjadi kebiasaan Luca semenjak tinggal dengan keluarganya bayi eh maksudnya anak kecil itu selalu meminum susu setiap saat setelah bangun tidur, Luca belum bisa memakan makanan berat seperti nasi dan lauk karena pencernaan Luca belum sepenuhnya pulih.
Pria itu memberikan bubur bayi atau sejenis makanan bayi saja untuk Luca, lagi pula anak kecil itu juga tak pernah protes atau menginginkan menu makanan lainnya, bisa dibilang Luca itu anak yang patuh tapi kita tidak tahu kedepannya.
"Daddy mandi dulu ya, baby tidak boleh turun dari sini" ucap Arthur.
Luca mengangguk saja sambil meminum susu dalam dot berukuran 500ml ya hampir 1 liter.
Mata anak kecil itu kembali tertutup setelah menghabiskan susunya.
Ceklek....
Arthur keluar dari kamar mandi hanya menggunakan bathrobe, pria yang berusia hampir setengah abad itu masih terlihat sangat bugar apalagi pria itu mempunyai eightpack, kalian kalau mau daftar jadi istri Arthur boleh isi data dikolom komentar......
Setelah mengenakan kemeja dongkernya, duda anak lima itu mencoba membangunkan sikecil yang tertidur sangat pulas.
"Heii baby, wake up! Katanya mau ikut Daddy ke kantor, hm?" Ucap Arthur sambil membangunkan Luca namun bocah kecil itu malah memasukkan ibu jarinya kedalam mulutnya.
Arthur menggeleng jika Luca sama seperti keempat putranya maka anak ini sudah habis ditangannya namun Arthur harus menyetok kesabarannya seperti yang dikatakan oleh Roy.
"Kasus tuan kecil itu spesial tuan, anda tidak bisa menyamakan tuan kecil dengan tuan muda lainnya jadi saya mohon anda harus belajar untuk bersabar dan tersenyum tulus" ucap Roy dalam bayangan Arthur.
Pria paruh baya itu menghela nafasnya lalu tersenyum lembut em jika dilihat senyuman itu terlihat senyuman Joker jika direalisasikan.
Tidak ada pilihan lain pria itu menggendong si kecil yang masih tertidur dan membawanya ke kamar mandi untuk membasuh wajahnya.
Luca membuka matanya kala tangan besar mengusap wajahnya dengan air dingin.
"Hikkssss.... Didi uca acih nantuk" gumamnya sambil menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUCA (Life Story)
Novela JuvenilKedua orangtuanya telah meninggal saat dirinya baru dilahirkan, Mereka meninggal dengan cara yang berbeda, sang ibu meninggal setelah melahirkannya lalu sang ayah meninggal akibat kecelakaan tunggal menuju rumah sakit tempat sang istri akan melahirk...