𝐁𝐚𝐛 𝟏𝟎 - 𝐏𝐞𝐧𝐝𝐞𝐤𝐚𝐭𝐚𝐧

878 70 18
                                    

𝐎𝐛𝐬𝐞𝐬𝐬𝐢𝐨𝐧

~~

Hari ini, adalah hari pertama dimana Porsche telah di maafkan sepenuhnya oleh Kinn. Karena ingin menjalin hubungan lebih dekat dengan Kinn, Porsche mengatakan jika ia ingin mengajaknya jalan-jalan, dan menghabiskan waktu bersama. Awalnya Kinn menolak ajakan Porsche, karena ia harus bekerja. Pekerjaan di kantornya sudah menumpuk, dia juga tidak mungkin mengandalkan Pete terus menerus. Namun karena Porsche terus memaksanya, dan memohon.

Akhirnya Kinn menerima ajakan Porsche, dan hari ini Porsche akan menjemput Kinn di rumahnya. Ia datang pada pukul delapan pagi, setelah sarapan bersama dengan Arm di Apartement. Ia menyuruh Arm menghandel semua pekerjaannya, jadi ia bisa menikmati waktu berduaan bersama dengan Kinn hari ini. Ia sengaja tidak membawa Arm, dan membawa mobilnya sendiri agar ia bisa menyetir membawa Kinn.

"Morning.." senyum cerah di pagi hari dari Porsche, saat melihat Kinn keluar dari dalam rumahnya.

Wajah Kinn tetaplah tidak berubah, dasarnya pria ini tidak memiliki ekpresi di wajahnya. Atau memang ia menampilkan ekpresi datar hanya kepada Porsche saja? Entahlah, tidak ada yang tau seperti apa Kinn ini.

"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Kinn dingin.

"Hey, bukankah sudah ku katakan jika aku ingin mengajakmu jalan hari ini?"

"Aku tau, tapi ini masih pagi.. Aku juga masih mengantuk, dan berniat tidur lagi."

"Yang benar saja kau ini, Kinn.. Jam segini kau ingin tidur, lalu bagaimana saat kau bekerja? Apa kau akan tidur di kantormu?"

"Tidak seperti itu juga.. Aku lebih suka menghabiskan waktu liburku dengan tidur di ranjang kesayanganku, dari pada pergi keluar."

"Oh, ayolah.. Kau sudah janji akan ikut denganku."

"Ya aku kira nanti siang, sekarang aku belum mandi dan bersiap."

"Kalau begitu aku akan menunggumu."

"Aku membutuhkan waktu yang lama untuk bersiap, kau akan merasa bosan."

Menggeleng, "Tidak masalah, akan aku tunggu."

Pria ini benar-benar pantang menyerah, sialan!

Tidak bisa membuat alasan lagi, akhirnya Kinn membawa Porsche masuk ke dalam rumahnya. Ia menyuruh Porsche untuk menunggu di sofa ruang utama, dan meminta bibi Luo membuatkan minuman, dan makanan untuk Porsche selagi Kinn pergi untuk bersiap di kamarnya. Porsche menerima beberapa camilan, dan minuman dari Bibi Luo. Lalu ia menikmatinya sambil menunggu Kinn yang sedang bersiap di dalam kamarnya.

Setengah jam sudah Porsche menunggu, namun Kinn tak kunjung selesai. Kinn benar, Porsche pasti akan merasa bosan jika terus menunggunya sampai selama ini. Ia tidak pernah bisa menunggu seseorang, karena tidak ada yang berani membuatnya menunggu selama ini. Hanya Kinn, baru Kinn yang berani membuat seorang Porsche menunggu dalam waktu yang sangat lama.

Porsche menatap ke lantai dua, tepat di kamar Kinn. Ia berpikir apa sebaiknya ia menghampiri Kinn saja ke kamarnya, selagi Bibi Luo tidak ada di rumah karena ia izin untuk pergi membeli bahan-bahan makanan yang habis. Kini tinggal ia berdua dengan Kinn di kamarnya, jadi dari pada merasa bosan. Porsche lebih baik naik, dan menunggu Kinn di kamarnya.

Porsche membuka pintu kamar, Kinn. "Kinn.. Aku masuk ya?"

Tidak ada jawaban, apa mungkin Kinn belum selesai mandi? Ia tidak tau, yang terpenting ia masuk saja ke dalam kamarnya dan mungkin saja Kinn sudah selesai sehingga ketiduran. Sampai di dalam, ternyata Kinn baru selesai mandi karena ia baru saja keluar dari dalam kamar mandi.

𝐎𝐛𝐬𝐞𝐬𝐬𝐢𝐨𝐧 || 𝐏𝐨𝐫𝐬𝐜𝐡𝐞𝐤𝐢𝐧𝐧 [𝐄𝐍𝐃]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang