𝐁𝐚𝐛 𝟑𝟓 - 𝐏𝐚𝐧𝐢𝐤

607 41 12
                                    

𝐎𝐛𝐬𝐞𝐬𝐬𝐢𝐨𝐧

~~

"Mew.."

"Gulf.." Mew berlari ke dalam pelukan Gulf. "Gulf.. Kinn belum kembali sejak tadi.. dia belum juga kembali."

"Kau sudah menghubungi nya?"

"Sudah, tapi ponselnya tidak aktif. Dan ini sudah tengah malam.. aku khawatir, Gulf.."

"Tenanglah, Mew. Aku akan mencarinya.. kau tenanglah."

Gulf memeluk tubuh Mew dengan erat, lalu ia menghubungi seluruh anggotanya untuk mencari dimana Kinn berada. Namun, entah mengapa ia merasa jika ia tau dimana keberadaan Kinn saat ini. Porsche kemarin menghubungi nya jika ia akan datang ke Amerika, dan sekarang Kinn menghilang. Gulf sangat yakin jika Kinn saat ini sedang bersama dengan Porsche, tapi.. ia tidak bisa menghubungi Porsche sebelum Mew terlelap nanti.

~~

Italia.

Keesokan harinya, Porsche sudah berada di Mansion nya. Kini dirinya berada di ruangan yang sebelumnya tidak pernah ia datangi lagi, setelah berhenti bercinta dengan para boneka seksnya. Ruangan yang hanya ia datangi saat melakukan hard seks dengan para pelacur murahan, dan untuk pertama kalinya ia kembali lagi dan saat ini bersama dengan Kinn yang masih tak sadarkan diri di atas ranjang yang telah menjadi saksi bisu sudah berapa banyak pelacur yang ia tiduri di atas ranjang tersebut.

Mata Porsche menatap Kinn seperti mangsa yang sedang menjadi sasarannya karena kelaparan. Ia mengepalkan tangannya marah karena penolakan yang dilakukan oleh Kinn, dan Kinn lebih memilih percaya terhadap Masimo adiknya yang telah menjadi musuh bebuyutan nya. Ia tidak terima dengan semua ini, ia harus kembali meyakinkan Kinn dan menjadikannya miliknya lagi. Tapi sebelum itu, ia harus memberi Kinn sedikit pelajaran karena sudah berani menolak dirinya saat sadar nanti.

Drrtt.. drtt..

Porsche menatap ponselnya dimana Gulf tengah menghubungi dirinya saat ini. Ia yakin Gulf ingin mempertanyakan tentang Kinn kepadanya, karena saat ini pasti Mew sedang panik mencari keberadaan Kinn. Ia mengangkat panggilan telepon tersebut, karena ia tau Gulf tidak akan memberitahu siapapun tentang keberadaan Kinn jika ia menceritakan semuanya.

"Ya, ada apa?"

📞 "Kinn.. Kinn bersamamu, kan?"

Porsche melirik kearah Kinn, "Ya, kenapa? Apa kekasihmu itu panik karena adiknya tidak kembali?"

📞 "Kau gila, Porsche! Tentu saja dia panik, adik nya menghilang. Bagaimana bisa seorang kakak tidak akan panik!?" Gulf berteriak dari sebrang ponsel.

"Ya, ya.. maafkan aku, tapi kau tenang saja. Aku tidak akan melakukan hal buruk kepada Kinn. Jadi tidak perlu khawatir."

📞 "Tapi tetap saja aku harus memberitahu dimana keberadaan Kinn kepada Mew."

"Jangan.. jangan lakukan itu, dan berpura-pura lah kau tidak tau dimana Kinn."

📞 "Tapi, Porsche--"

"Jika kau berani, aku pastikan kau akan menyesali perbuatanmu. Terutama untuk Mew, dia pasti akan membenci dirimu."

Gulf terdiam di sebrang ponsel, dia tidak berani menyela ucapan Porsche atau membantahnya. Ia akhirnya mengiyakan ucapan Porsche, dan mematikan panggilan telepon mereka. Porsche meletakan ponselnya di atas meja yang berada di sampingnya, lalu dirinya terus menatap Kinn yang tak kunjung membuka matanya. Entah mengapa ia merasa ada yang tidak beres dengan Kinn, karena ia hanya memukul nadinya sehingga membuat Kinn pingsan. Tapi.. mengapa dia tak sadarkan diri selama ini? Bahkan sudah sampai di Italia?

𝐎𝐛𝐬𝐞𝐬𝐬𝐢𝐨𝐧 || 𝐏𝐨𝐫𝐬𝐜𝐡𝐞𝐤𝐢𝐧𝐧 [𝐄𝐍𝐃]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang