𝐁𝐚𝐛 𝟏𝟐 - 𝐀𝐝𝐮 𝐃𝐨𝐦𝐛𝐚

705 63 9
                                    

𝐎𝐛𝐬𝐞𝐬𝐬𝐢𝐨𝐧

~~

"Oh, wow.. Jadi, Nattasya ini adalah kekasih Dokter Mew?" tanya Porsche basa-basi.

Mew tersenyum lembut, "Iya, dia kekasihku." memperkenalkan Nattasya. "Nattasya, sapa tuan Porsche." pintanya.

"Tidak perlu, aku sudah mengenalnya."

"Kalian sudah saling mengenal?"

"Yah.. Dia adalah sekertarisnya, Gulf. Dokter Mew kenal dengan Gulf, bukan?"

Mew mengangguk, namun entah mengapa ada perasaan yang menjanggal di hatinya mendengar jika Porsche sudah mengenal kekasihnya, Nattasya. Sedangkan Kinn yang sejak tadi hanya diam saja, menatap Porsche penuh tanya namun yang di tatap hanya menampilkan senyum yang manis, nan lembut kepada Kinn orang yang ia sukai.

"Aku mengenal tuan, Gulf. Tentu saja aku mengenalnya.."

"Kau mengenal tuan Gulf, sayang?" tanya Nattasya.

Mengangguk, "Iya, dia pasienku."

"Kenapa kau tidak pernah bilang?"

"Memangnya dia harus mengatakannya kepadamu?" potong Porsche, mencela ucapan Nattasya.

"Porsche," Kinn memperingati.

"Maaf.."

Porsche menatap Nattasya, dan Mew. "Oh ya, Dokter Mew. Sudah berapa lama kalian bersama?"

"Aku, dan Nattasya sudah bersama sejak 2 tahun yang lalu. Karena hubungan kami yang sudah berjalan cukup lama, aku berniat melamarnya dan menikahinya." jelas Mew.

"Wow.. Lama juga ya? Aku jadi iri mendengarnya, karena aku belum memiliki pasangan. Tapi.. Mungkin sebentar lagi aku akan memilikinya." melirik Kinn.

Mew mengikuti arah pandang Porsche, dan melihat ekpresi Kinn yang di lirik oleh Porsche. Kinn yang di lirik hanya memutarkan bola matanya malas, karena Porsche terus saja menggodanya sepperti ini. Bahkan di depan kakaknya sendiri, Porsche berani untuk menggoda Kinn dan membuat Mew menatapnya dengan raut wajah yang penasaran.

"Hum.. Ya sudah, kita pesan ya.." ucap Mew.

Porsche, dan Kinn mengangguk di ikuti oleh Nattasya. Mereka akhirnya memesan makanan di restoran tersebut, karena hari ini mereka akan makan bersama-sama. Sambil menunggu makanan yang mereka pesan datang, mereka semua sedikit berbincang-bincang untuk mengusir kebosanan sambil menunggu pesanan datang ke meja mereka.

"Well.. Kira-kira, kapan Dokter Mew dan Nattasya akan menikah?" tanya Porsche.

"Soal itu belum terpikirkan olehku. Untuk saat ini, aku hanya akan melamarnya terlebih dahulu sampai aku memiliki waktu luang untuk merenggukannya kepada orang tua, Nattasya." jelas Mew.

Menatap Nattasya, "Oh.. Aku pikir.. Dokter Mew akan segera menikahi, Nattasya. Tapi saranku.." mengalihkan tatapannya kepada Mew. "Sebaiknya Dokter Mew memikirkan rencana Dokter terlebih dahulu, sebelum menikahi Nattasya."

Deg,

Nattasya benar-benar merasa terpojok, karena Porsche terus saja memancing dirinya dengan mengatakan hal-hal yang tidak penting terhadap Mew. Melihat wajah Nattasya yang tertekan, Porsche merasa terpuaskan. Ia merasa puas karena berhasil mempermainkan Nattasya yang juga sedang bermain dengan kakaknya Kinn, Dokter Mew.

Lihatlah, akan ku buat kau menyesal karena bermain dengan calon iparku.

"Aku mengenal Nattasya dengan baik, dan aku percaya padanya. Jadi kau tidak perlu khawatir tuan, Porsche."

𝐎𝐛𝐬𝐞𝐬𝐬𝐢𝐨𝐧 || 𝐏𝐨𝐫𝐬𝐜𝐡𝐞𝐤𝐢𝐧𝐧 [𝐄𝐍𝐃]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang