𝐁𝐚𝐛 𝟑𝟔 - 𝐊𝐞𝐤𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐧 🔞🔞

1.4K 49 9
                                    

𝐎𝐛𝐬𝐞𝐬𝐬𝐢𝐨𝐧

~~

𝐖𝐚𝐫𝐧𝐢𝐧𝐠 🔞🔞❗❗ 𝐌𝐚𝐭𝐮𝐫𝐞 𝐂𝐨𝐧𝐭𝐞𝐧𝐭, 𝐁𝐃𝐒𝐌, 𝐇𝐚𝐫𝐝 𝐒𝐞𝐤𝐬, 𝐊𝐞𝐤𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐧, 𝐎𝐦𝐨𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐊𝐚𝐬𝐚𝐫, 𝐝𝐚𝐧 𝐏𝐞𝐥𝐞𝐜𝐞𝐡𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐫𝐭𝐚 𝐑𝐚𝐩𝐞❗❗
𝐘𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐛𝐚𝐰𝐚𝐡 𝐮𝐦𝐮𝐫 𝐝𝐢𝐥𝐚𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐤𝐞𝐫𝐚𝐬 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚, 𝐣𝐢𝐤𝐚 𝐦𝐚𝐬𝐢𝐡 𝐭𝐞𝐭𝐚𝐩 𝐢𝐧𝐠𝐢𝐧 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚𝐧𝐲𝐚.. 𝐫𝐞𝐬𝐢𝐤𝐨 𝐝𝐢 𝐭𝐚𝐧𝐠𝐠𝐮𝐧𝐠 𝐬𝐞𝐧𝐝𝐢𝐫𝐢. 𝐊𝐡𝐮𝐬𝐮𝐬 𝟐𝟏++

~~

Porsche melumat lidah Kinn dengan sangat kasar, dan cukup lama keduanya saling bertukar Saliva akhirnya Porsche pun menghentikan ciuman mereka. Ia menatap Kinn yang terengah-engah, kemudian jemarinya menyeka bibir Kinn dengan lembut, dan penuh perhatian. Mendapat perlakuan seperti itu membuat Kinn merasa muak, dan ia langsung mengalihkan wajahnya enggan menatap Porsche.

Sontak hal itu membuat Porsche merasa emosi, karena lagi-lagi Kinn membuat sikap penolakan kepadanya. Ia tidak suka di abaikan, atau di tolak oleh orang yang ia sukai. Jadi sepertinya, malam ini ia akan sedikit bersenang-senang dengan Kinn. Dan ia akan memberi pelajaran terhadap Kinn-nya ini karena sudah berani menolak kehadirannya, bahkan menatapnya dengan penuh kebencian.

Ia akan mengajarkan jika seseorang seperti Kinn tidak pantas begitu berani terhadap dirinya, Porsche Prachara yang paling di takuti di seluruh Italia. Porsche akan menunjukkan betapa berkuasanya dirinya kepada Kinn, dan siapapun harus menurut dan bertunduk dibawah kakinya. Tidak ada yang boleh arogan kepadanya, dan hanya dirinya lah yang boleh memiliki sikap arogan. Ya, hanya dia.. tidak ada yang lain, kecuali ia yang mengizinkan seseorang untuk bersikap sombong, dan arogan.

"Kau tidak mau menatapku?" Ucap Porsche kepada Kinn.

"....." Kinn hanya diam, dia tidak mengatakan sepatah katapun karena enggan menjawab pertanyaan Porsche.

Porsche melihat Kinn sinis, "Kau sungguh membenciku, dan lebih mempercayai Masimo?"

"....." Kinn tetap diam.

"Huh," Porsche menyeringai. "Baiklah.. jika itu pilihanmu, maka aku tidak memiliki pilihan lain sayang.. kau sepertinya lebih suka jika diriku bersikap kasar denganmu, dibandingkan dengan sikapku yang lembut."

Porsche bangun dari duduknya di atas ranjang, lalu meninggalkan Kinn yang masih diam di atas ranjang bernuansa merah pekat milik Porsche. Ia tidak tau apa yang sedang Porsche rencanakan untuk dirinya lagi, tapi entah mengapa.. Kinn merasa sedikit khawatir tentang keselamatannya malam ini, di tambah ia masih terikat di kedua kakinya. Ia tidak bisa melarikan diri, karena tidak ada kunci dari rantai yang diikatkan oleh Porsche di pergelangan kakinya.

Kinn meraih kakinya yang terikat, dan berusaha untuk melepaskan ikatan itu dari kakinya sebelum Porsche kembali ke dalam kamar. Ia menggerakkan rantai pengikat itu dengan kuat hingga kulitnya tergesek-gesek membuat kulit putihnya menjadi ruam, dan kemerahan. Ikatannya sangat kuat, ia tidak bisa melepaskannya bahkan jika ia memaksakannya. Hingga cukup lama ia berusaha membuka ikatan di kakinya, Porsche kembali dan mempergoki Kinn yang sedang berusaha melepaskan kakinya dari rantai.

𝐎𝐛𝐬𝐞𝐬𝐬𝐢𝐨𝐧 || 𝐏𝐨𝐫𝐬𝐜𝐡𝐞𝐤𝐢𝐧𝐧 [𝐄𝐍𝐃]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang