𝐁𝐚𝐛 𝟑𝟏 - 𝐎𝐛𝐬𝐞𝐬𝐬𝐢𝐨𝐧

610 48 9
                                    

𝐎𝐛𝐬𝐞𝐬𝐬𝐢𝐨𝐧

~~

"Eugh.." lenguh Kinn di pagi hari.

Ia terbangun karena cahaya matahari yang menyelinap di cela-cela jendela, menusuk hingga menganggu tidurnya yang nyenyak. Kinn sedikit mengeluh sakit, karena tubuhnya yang mati rasa akibat permainan Porsche malam tadi yang cukup kasar. Walau begitu, Kinn sangat menikmatinya, meski ia harus menanggung akibat dari permainan ranjang tadi malam.

Kinn memutuskan untuk bangun, karena tubuhnya terasa begitu lengket dan risih. Ia sungguh ingin berendam di dalam Bathub dengan air hangat, rasanya pasti sangat menyegarkan, dan rasanya sakit di tubuhnya akan menghilang jika ia berendam di air hangat. Namun, saat tubuhnya hendak berdiri dan turun dari atas ranjang.

Tindakan Kinn terhenti karena menyadari jika tangan kekar milik Porsche masih memeluk pinggangnya dengan sangat erat. Kinn menoleh untuk melihat Porsche yang masih terlelap di sampingnya, ia ingin membangunkan Porsche, namun wajah tidur Porsche yang tenang, dan damai membuat Kinn tidak tega untuk membangunkannya, dan alhasil ia harus menahan diri hingga Porsche terbangun nanti.

Ia kembali membaringkan tubuhnya di samping Porsche, dan seakan tau Kinn tidak akan pergi kemana-mana, Porsche langsung mengeratkan pelukannya pada Kinn, dan meletakan wajahnya di ceruk leher Kinn untuk menikmati aroma tubuh Kinn yang harum, dan memabukan. Kinn pun hanya bisa menghela nafasnya bersabar, lalu keduanya kembali terlelap.

~~

Porsche, dan Kinn bangun tepat di jam makan siang. Keduanya turun, dan di meja makan sudah menunggu Gulf, Mew, Arm, Vegas, dan tentunya Pete asisten pribadi Kinn. Gulf terlihat serius menatap Porsche yang menuruni anak tangga bersama dengan Kinn. Sampai dibawah ia pun langsung mendekat, dan duduk tepat di samping Gulf.

"Kenapa kau menatapku seperti itu?" tanya Porsche.

"Tidak ada.. Hanya heran kenapa kalian baru bangun pukul segini?"

Memutarkan bola matanya malas mendengar pertanyaan Gulf. "Aku pikir kau tidak perlu bertanya lagi, dan kau pasti sudah tau jawabannya."

"Apa Kinn mencurigaimu?" bisik Gulf tiba-tiba.

Porsche melirik tajam Gulf, karena telah berani menanyakan hal itu disaat semua orang sedang berkumpul seperti ini. "Jaga ucapanmu, kita sedang berada di meja makan. Jadi aku rasa tidak seharusnya kita membahas tentang itu." ucap Porsche memperingati.

"Yeah.. Yeah.. I know, sorry Mr. Porsche.."

Porsche kembali memberikan tatapan tajam kepada Gulf, dan yang di tatap hanya tersenyum dengan wajah polosnya yang tanpa dosa itu. Sementara di tempat duduk Kinn, Mew mendekatkan kursinya dengan kursi sang adik, karena ingin bertanya dengannya.

"Kenapa kau baru bangun?" tanya Mew.

"Aku tidur di pagi hari Phi, jadi kami terlambat bangun."

"Memangnya apa yang kalian lakukan?"

"Apa Phi yakin bertanya tentang ini? Ini memalukan Phi.." Kinn tidak mau menjawabnya, karena ia benar-benar malu jika harus membahas tentang apa yang ia lakukan dengan Porsche hingga pagi hari.

Iyakan ia tidak mungkin mengatakan jika dirinya, dan Porsche bercinta hingga pagi hari hingga keduanya sama-sama kehabisan tenaga, dan akhirnya tidak bisa bangun di pagi hari untuk sarapan bersama. Itu adalah privasinya, walaupun yang bertanya adalah kakaknya sendiri. Apalagi Mew membahasnya saat berada di meja makan seperti ini, Kinn merasa tidak cocok jika membahas tentang malam panasnya dengan Mew disaat sedang makan bersama-sama.

"Sudahlah, lupakan saja." ucap Mew akhirnya.

Kinn mengangguk, lalu melanjutkan makannya. Selama sarapan bersama, mata Kinn menyadari jika sedari tadi, ia tidak melihat Masimo di meja makan. Apa dia belum bangun?

𝐎𝐛𝐬𝐞𝐬𝐬𝐢𝐨𝐧 || 𝐏𝐨𝐫𝐬𝐜𝐡𝐞𝐤𝐢𝐧𝐧 [𝐄𝐍𝐃]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang