"to, lo gamau buka hati gitu buat si doyoung?"
"buat apa? Gue ga homo"
Junkyu menghelas nafas, kasian juga doyoung, pikirnya.
"gue cabut" ucap junkyu.
"haru tau ga, doy tadi abis beli candy!"
"hm"
"haru.. Mau nemenin dobby sehari aja?"
"gue? Ke rumah lo gitu?" tanya haruto sembari menaikkan sebelah alisnya
Doyoung mengangguk.
"ck, males. Gue mau pergi sama wony, satu lagi plis berhenti doy. Gue risih tau gak? Gue udh bilang berapa kali, gue sukanya wony bukan cowo homo kayak elo!"
Ucapnya terus pergi.
"gabisa ya?" lirih doyoung
Pulangnya doyoung masih nunggu haruto keluar dari gerbang,
"kok ga kelu- oh, bareng wonyoung ya sekarang, kemana kamu yang dulu? Suka maksa aku pulang bareng, hufh.."
Doyoung terpaksa jalan kaki untuk pulang, karena cuaca mulai mendung.
"gue cape, gue cape ngejar lo haru. Gue nyerah, bahagia terus ya lo sama wonyoung. Semoga kita bisa ketemu lagi"
"kyu? Liat si doyoung ga?"
"ngapain nanya? Kan elo gasuka?"
"kyu ini serius!"
"ya gue juga serius!"
"dia kemana? Gue ga liat dari pagi"
"hufh, dia pindah"
"hah?!"
Haruto kaya kesamber geledek aja, gatau kenapa dia ngerasa gelisah pas tau doyoung ga ada di sekolahnya lagi.
"ngapain kaget lo? Bukannya lo GAK PEDULI sama dia?"
"kok dia ga ngabarin gue?" tanya haruto
"ngapain ngabariiiin? Gak penting juga kan kalo dia ngabarin lo?"
"jun.. Dia, dia pin-"
"gue duluan" potong junkyu.
Haruto mematung.
"haruu dobby mau ceritaa~~"
"jangan lupa dimakan ya! Kue buatan dobby!"
"haru jangan minum cola terus.. Ga baik tau"
"haruu maaf bikin nunggu lama"
"haru ngerokok?! Nakal ya! Jangan ngerokok lagi! Atau kita musuhan!"
"kamu kenapa? Mau cerita? Dobby dengerin kok"
"jangan marah marah.. Sabar haru"
"maaf.."
"oke.."
Kata kata yang keluar dari mulut doyoung memutar di kepalanya, wajah senyumnya, dan sekarang haruto sadar, kalau dia juga suka doyoung.
"terus dia pindah kemana? Masa gue cht ga aktif?"
Dia panik.
"kak sahi! Kakak tau do-"
"gtw."
Haruto cuman menghela nafas.
1 tahun kemudian
Haruto kini telah tumbuh dewasa, dia masih menunggu kabar doyoung, dia masih mengharapkan doyoung.
Dia juga sampai sekarang ga tau doyoung pergi kemana, sekarang dia tengah melamun di taman,
"hai"
bak tersambar petir, dia tau siapa pemilik suara ini.
Haruto membalikkan tubuhnya
"d-doyoung?" doyoung membalas dengan senyum manisnya.
Grep!
"gue, gue kangen lo doy!"
Tes.
"hehe, maaf ya? Bukannya lo paling gabisa gue sentuh?" doyoung tidak membalas pelukan haruto.
"gue minta maaf.." katanya sembari melepas pelukannya.
"aku udah maafin kamu dari lama kok"
"pa! Ayo kesana!"
Anak kecil menghampiri keduanya, menarik nari jari doyoung dengan lelaki di belakangnya.
"doy?"
"emm, haru ini nayun, anak aku sama ini junghwan suami aku, kalo gitu kita permisi ya.." mereka bertiga meninggalkan haruto yg ngeblank
Junghwan sebelum pergi menepuk bahu haruto.
"jagain dia"
"tanpa lo bilang gitu juga gue pasti jagain"
Haruto termenung, apakah ini karma?
Sudahlah, mari kita doakan supaya haruto ga gamon dri doyoung.
End.
Minimal votee