Rafa dan Ela bocah berbeda gender yang saling mengasihi satu sama lain dimasa kecil. Rafa begitu menyayangi Ela hingga membuat ia memberikan janji terhadap Ela. Namun kejadian naas menimpa keduanya membuat hubungan mereka renggang dan seakan tidak p...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
******
HARGAI PENULIS DENGAN MEMBACA CERITANYA! TINGGALKANJEJAK SEBAGAI BENTUK APRESIASI ANDA.
••••••••
"layaknya mesin waktu, rasa ini tak ada berubah dihati untukmu, dan sukar terganti dengan ribuan lelaki yang menjelajah bumi"
{Arshela}
••••••
Langkah kaki seorang remaja laki - laki sangat gagah dengan balutan jas hitam ditubuhnya. Sangat pas sekali dengan postur tubuh tinggi semampai. Kaki jenjangnya berjalan tergesa - gesa menuju lift. Sesekali melihat jam dipergelangan tangannya.
"RAFA!!!!"
Suara gadis berseragam putih abu menghentikan langkahnya. Namun tak urung ia lanjutkan Kembali.
"RAFA!!!"
Panggil gadis itu sekali lagi menghentikan langkah, mau tak mau ia menoleh menatap orang yang memanggil dirinya.
"Rafa tungguin" pekiknya berlari menghampiri
"apa?" sahut remaja lelaki yang tak lain adalah Fernando Rafa Althareza yang akrab dipanggil Rafa.
"apa?" tanya Rafa sekali lagi
"lo jalannya kecepetan, gue susah nyamain langkahnya" keluh gadis berambut Panjang itu, yang tak lain adalah Arshela Clarissa Putri atau akrab disapa Ela.
"ada apa panggil gue, cepet gue sibuk" ujar Rafa mulai kesal
"bentar Raf, gue cuma mau ngasi bekal buat lo. Lo pasti belum sarapan kan karena meeting nya kepagian" ujar Ela menyodorkan puperbag kearah Rafa. Tak mau berlama - lama Rafa segera menerimanya.
"satu lagi Raf harini gue mau minta temenin ke .."
"maaf pak Rafa, meeting sebentar lagi akan dimulai klien sudah menunggu anda" instrupsi dari seorang sekretaris memotong ucapan Ela.
"baik" sahutnya lalu menatap Ela lagi
"lo denger kan. Gue sibuk. Pergi sendiri. Gak usah manja lo" ketus Rafa kemudian berlalu tanpa menunggu balasan dari perkataannya terhadap Ela. Namun tak urung Ela tetap memberi semangat.
"SEMANGAT RAFA!" ucapnya sedikit berteriak namun terlambat karena pintu lift telah tertutup.
