HARGAI PENULIS DENGAN MEMBACA CERITANYA.
TINGGALKAN JEJAK SEBAGAI BENTUK APRESIASI ANDA!!!•~•~•~•~•
Rafa tergesa-gesa memakai jam tangan dan gelang hitamnya. Ia melihat jam ditangannya yang menunjukkan pukul tujuh pagi. Karena laporan berkas yang harus ia periksa dan tanda tangani tadi malam membuat ia harus bangun siang. Ayolah! Rafa terlambat!
"shit! Kenapa sih bisa bangun kesiangan" gerutunya.
Walaupun terbilang pentolan sekolah yang sering kali membuat onar. Waktu adalah hal yang begitu sensitive. Bisa jadi ini adalah sisi terang seorang Rafa, yaitu menghargai waktu.Brak!
Saking terburunya Rafa tidak sadar menjatuhkan album foto di lantai. Rafa hendak mengambil namun suara ketukan pintu mengurungkan niatnya.
"Den, motornya sudah dibersihkan" Suara bi Marni dari balik pintu yang tertutup. Rafa segera beranjak membuka pintu.
"makasih Bi"
"sama sama Den"
"eyang dimana" ujar Rafa melihat meja makan masih sepi.
"masih di kamar Den. Sebentar lagi turun untuk sarapan"
"yaudah saya berangkat"
Rafa menaiki motornya dan menyalakan mesin. Dirasa cukup ia menancap gas dan berlalu menjauh dari halaman rumah menuju sekolah.
Berselang kepergian Rafa dari kamarnya. Suara decitan pintu terbuka, sesorang melangkah masuk kamar kedalam kamar. Ia mengambil sebuah album yang tergeletak dilantai. Ia tersenyum penuh arti mengetahui isi dari album itu.
"waktunya permainan dimulai"
•~•~•~•~•
Rafa memasuki ruang kelasnya. Beruntung belum ada guru yang masuk. Kedatangannya menarik atensi seisi kelas.
"tumben hampir telat" celetuk Fajar yang sudah mengabsen kehadirannya."masih hampir belum telar" sahut Rafa berlalu ke tempat duduknya.
"wehh pimpinan kita datang!!!" heboh Vero dengan kerling andalan.
"hm"
"buset. Pulang dulu bang terlalu dingin" ujar Vero lagi
"dingin dikit gak ngaruh" sahut Mahen mengingat salah satu fyp tiktok yang lewat."kumat!"
Rafa mengalihkan pandangan. Matanya tertuju di bangku kosong tepat disamping Rara.
"dia gak hadir. Gada keterangan"
Suara Gavin membuat Rafa menoleh sekilas. Lelaki bergigi pagar itu mengangkat satu alisnya seakan bertanya kenapa?
"gada yang cari dia!" sahut Rafa mulai beranjak.
"mau kemana lo?" tanya Vero yang entah sejak kapan menduduki bangku Ela. Apalagi kalau bukan menggoda Rara.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTHAREZA (TAHAP REVISI)
Teen FictionRafa dan Ela bocah berbeda gender yang saling mengasihi satu sama lain dimasa kecil. Rafa begitu menyayangi Ela hingga membuat ia memberikan janji terhadap Ela. Namun kejadian naas menimpa keduanya membuat hubungan mereka renggang dan seakan tidak p...