Rafa dan Ela bocah berbeda gender yang saling mengasihi satu sama lain dimasa kecil. Rafa begitu menyayangi Ela hingga membuat ia memberikan janji terhadap Ela. Namun kejadian naas menimpa keduanya membuat hubungan mereka renggang dan seakan tidak p...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*******
HARGAI PENULIS DENGAN MEMBACA CERITANYA! TINGGALKANJEJAK SEBAGAI BENTUK APRESIASI ANDA.
•••••••
Waktu hukuman telah selesai, keempat remaja itu bergegas menuju kantin. Rasa kering kerongkongan mereka harus segera dialiri air. Kantin sekolah SMA ERKANSE telah padat dipenuhi siswa dan siswi yang hendak mengisi perut. Tak khayal untuk keempat remaja yang tak lain Gavin, Vero, Mahen dan jangan lupakan Ela yang dipaksa Gavin ikut Bersama.
"si Rafa gak masuk?" tanya Vero memecah keheningan setelah beberapa menit hanya dentingan sendok yang terdengar
"iya kayaknya" Gavin menyahut
"tuh orang sibuk banget akhir akhir ini"
"ya gimana udah tugas dia, siapa lagi penerus tunggal selain Rafa" sahut Mahen benar adanya
"El, napa lo?" tanya Gavin menatap ke arah Ela yang hanya diam tak bersuara
"hah, gue gapapa" sahut Ela
"muka lo pucat amat kek mayat" celetuk Mahen
"lo beneran gapapa" tanya Gavin khawatir
"gapapa aelah, bacot lo"
"bener ........'
"WATSAPP BROO!!" seru remaja lelaki merangkul akrab pundak Gavin sontak urung pertanyaannya terhadap Ela
"bakalan nge reog nih kalo ada lo" sahut Vero menatap malas manusia berbeda jurusan itu.
"ayang kok gitu sama aku" ujar nya sok dramatis beralih mencolek dagu Vero manja
"Arpan Asu, geli gue anj"
"ayang sok geli, tadi malam aja minta nambah terus" sahutnya ambigu
"yakan enak" sahut Vero Kembali mengingat sate hati buatan Arpan tadi malam.
"gila lo berdua beneran belok?" ujar Mahen
"bukan temen gue pliss bukann" ujarnya lagi
PLAK!
Mahen meringis memegangi kepalanya yang baru saja ditimpuk sendok oleh Arpan. Ya Arpan. Salah satu sahabat mereka yang memilh jurusan berbeda yaitu IPA. Entah kerasukan jin apa, Arpan sangat menyukai Biologi.