ALTHAREZA || EMPAT BELAS

35 26 5
                                    

TINGGALKAN JEJAK DAN TANDAI TYPO YA!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TINGGALKAN JEJAK DAN TANDAI TYPO YA!

•~•~•~•~•

"Jika tidak perduli mengapa harus mengambil alih?"

~•~•~•~•~•~




Suasana pagi di SMA Erkanse sudah ricuh karena rumor kehadiran seorang murid baru. Kedatangan murid baru di SMA itu menjadi topik perbincangan karena katanya paras yang dimiliki tidak kalah dengan circle Rafa dan kawan-kawan.

Gadis dengan balutan seragam dan Netra coklat sudah terduduk rapi di bangku.  Pandangannya mengedar ke seisi kelas yang beberapa hari ia tinggal. Dari kejauhan Ela bisa melihat Rara tengah berlari ke arahnya.

“Ela!” ujar Rara lalu memeluk tubuh sahabatnya. Ela sedikit meringis bahkan sulit bernapas karena pelukan yang diberikan Rara begitu erat sehingga ia tercekat beberapa saat.

“mau bikin gue mati lo!” semprot Ela. Wajahnya memerah.

“astaga lo masih hidup. Dari mana aja lo tiga hari absen ha!” delik Rara penuh nada interogasi. Ela memutar bola mata malas. Rara sungguh berlebihan. Lihat saja beberapa pandangan kelas mulai mengarah ke mereka.

“kan gue bilang. Gue males belajar” ujar Ela dengan santai.

Cletak!

Rara menjitak kepala Ela tanpa belas kasihan. Ia tampak gemas dengan Ela beberapa hari terakhir ini.

“gue lagi serius lo malah becanda!”

“gue denger ada murid baru. Cewek cewek pada rame bahas. Emang siapa sih?” ujar Ela sedikit penasaran melihat kehebohan di pagi hari.

“what! Lo gak tau!” kaget Rara

“kalo gue tau gue gak nanya Rara” sahut Ela geram.

“iya juga si” Rara membenarkan ucapan Ela. “ituloh katanya anak donator sekolah. Dan denger denger di akun gossip SMA kita kalo dia ganteng bangett. Makanya pada heboh” jelas Rara. Ela hanya mengangguk ber oh ria.

Rafa dan kawan-kawan baru memasuki ruang kelas. Vero dengan gaya andalannya berjalan ke arah meja kedua gadis yang terliohat berbincang.

“morning masa depan gue” sapa Vero disertai kerlingan mata.

Rara berbalik menyadari aura berbeda di sisi kanannya. Dan benar saja, ada Vero disampingnya.
“ya Allah jin jenis apa ini?’

“astagfirullah sayang. Gue ganteng gini lo sama-samain sama jin!” sahut Vero mendramatis.

“mirip!”

“hatiku tertusuk ucapan tajammu Nona! arghh” Vero memegangi dadanya sendiri seolah ada pedang yang menghunus dadanya.

ALTHAREZA (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang