Haruto menejurkan diri nya kebawah, matanya tertutup bersiap untuk menutup selamanya
Entah kesialan apa yang pria itu lalui, namun Haruto telah menimpa pria yang sedang berjalan diikuti oleh mobil hitam yang jaraknya sedikit jauh dari pria itu
Pandangan Haruto samar, ia tak dapat melihat dengan jelas, dan Haruto berharap ini adalah malam terakhirnya di dunia. Dengan pandangan samar Haruto melihat mobil hitam mewah yang menuju kearah Haruto dan pria itu.
2 orang keluar dari dalam mobil dan berlari kecil menuju mereka ber 2. Dan Haruto yakin jika Haruto tidak mengenali dua orang yang keluar dari mobil, meski pandangan Haruto buram bukan berarti Haruto buta.
"T-! "
...
Haruto terbangun ketika di rumah sakit. Di sebelah dia ada anak yang tengah terlelap dengan pulas dengan orang tua yang berada di sampingnya
Sedangkan Haruto sendirian tanpa ada yang menjenguk Haruto. Bahkan kakak nya yang sangat menyayangi Haruto tidak bersama Haruto.
"dia sudah bangun" ucap wanita itu lirih
Laki laki yang tinggi mendekati Haruto, wajah nya sangar tapi sedikit menyimpan kelucuan di wajah sangar itu.
"Hai nak, siapa nama kamu? " Haruto mendongak
"H-Haruto. Watanabe Haruto. " Pria itu mengangguk sekaan paham yang dikatakan Haruto
"Saya sudah menelfon kedua orang tua mu, mungkin sebentar lagi akan datang. Dan kata dokter kamu harus dirawat dirumah sakit karena kamu terjatuh dari ketinggian 2 meter. Beberapa minggu lagi mungkin kamu sudah boleh pulang. Untuk pembayaraan sudah saya bayar sekalian untuk anak saya." Pria itu menghela nafas, ia mengelus kepala Haruto
"Tolong jangan mati, hidup kamu masih panjang" Ujar pria itu
Haruto mengangguk.
"Sebelum itu saya sangat berterima kasih kepada bapak. Dan meminta maaf telah membuat anak bapak masuk rumah sakit"
Pria itu tersenyum,
"Tidak apa, saya mengerti" Pria itu kembali
...
Beberapa minggu kemudian Haruto bisa kembali ke sekolah. Disana banyak murid yang tidak suka atas kembali nya Haruto ke sekolah.
"Gw kira Haruto udah mati. "
"Bener. Padahal kalau dia mati. Gw gak punya saingan lagi. "
Banyak kata 'mati' yang di ucapkan oleh orang orang di sekitarnya, seharusnya Haruto sudah terbiasa dengan kata itu namun mengapa rasanya masih sakit..
"SIALAN! MATI AJA SANA LU! " Teriak Jeongwoo sembari memukuli wajah Haruto
Lagi. kata itu lagi yang di dengar oleh Haruto. Jika kalian ingin Haruto mati. Maka Haruto akan mengabulkan permintaan kalian
.
"Oy Rutong! " panggil Jeongwoo. Lantas Haruto menoleh ke arah Jeongwoo
"Ya? ada apa Jeongu? " Haruto ditarik ke hadapan Jeongwoo
"Lu tau? Gw macarin lu karena kalah dare. So let's break up. Gw gak menerima tolakan. "
"Jeongu? kenapa harus Haruto? "
"Karena lu murid cupu! " ucap Jeongwoo sambil menoyor kepala Haruto. Membuat semua orang tertawa terbahak bahak.
"Selain cupu lu juga bodoh. HAHAHA"
Jeongwoo menampar wajah Haruto sambil teratawa terbahak bahak. Tanpa alasan yang jelas murid lain juga memukul Haruto. Dan berujung Haruto babak belur karena mereka.
jika kalian ingin Haru mati. Bilang saja, jangan memukul Haruto seperti itu. Sakit - ucap Haruto di dalam hati.
"TOLOL! " Teriak Jeongwoo penuh emosi
Tak berselang lama Hyunsuk datang ke kelas Haruto. Hyunsuk melihat Haruto yang sedang di tendang dan diludahi oleh mereka.
"HARUTO! " Teriak Hyunsuk lalu mendekati mereka
"Kakh Suk..." Haruto tidak sanggup untuk berbicara karena daya tubuhnya sudah lemah.
Haruto pingsan.
.
Haruto terbangun sudah berada di UKS.
Haruto kembali mengingat perkataan mereka, ucapan itu terus terdengar dari kedua telinganya. Perkataan yang membuatnya takut, marah, dan sedih. Ia sungguh tak suka jika mengingatnya
Haruto mengambil gunting lalu menusuknya ke telinganya, berharap ia akan berhenti mendengar perkataan itu, namun nihil. Ia tetap mendengarnya
Lagi, Haruto memukul kepala ke dinding dengan keras, membuat darah mengalir ke dahinya, tetap saja perkataan menyakitkan itu masih terdengar.
Haruto berjalan cepat ke luar sekolah, menuju tebing yang berada di belakang sekolah. Murid lain melihat tubuh Haruto yang penuh darah tentu saja penasaran, mereka mulai mengikuti Haruto
Haruto sampai di atas tebing. Di bawah sana ada laut yang siap memakan siapa saja yang jatuh di sana
"Kenapa kalian benci Haru? Haru salah apa!?" Tanya Haruto penuh kesedihan
Mereka tertawa, mengangat ponsel mereka dan mulai merekam. Menganggap ini adalah lelucon semata dan mereka yakin bahwa Haruto tidak berani untuk melakukan hal bodoh itu
Haruto membelakangi mereka.
Haru gak kuat ma, Haru mau nyusul mama. - Haruto.
Haruto merentangkan tangannya, melemaskan badannya dan Haruto jatuh karena hembusan angin yang membawanya
"WATANABE HARUTO! " Teriak Hyunsuk saat menyadari adiknya telah terjun layaknya kertas yang terjatuh
Haruto terus mengucapkan kata maaf hingga ia terjatuh dalam ke laut
'Maafin Haruto... '
KAMU SEDANG MEMBACA
Mati. [ JeongHaru ]
Teen Fiction"Gw Jeon Travis Manoban, bukan Watanabe Haruto! "