Ah tidak lebih tepat nya orang yang ada dibelakang Haruto, orang itu adalah Junghwan. So Junghwan
Akhir akhir ini Jeongwoo dan Junghwan sangat dekat, sudah seperti orang yang sedang menjalin hubungan atau pacaran
Haruto cemburu dan iri, tentu saja. Siapa yang tidak cemburu? bayangkan saja pacar kalian mendekati perempuan / laki laki lain padahal kalian masih ada disana!?
Sudah lah, lagi pula Jeongwoo sudah melarang Haruto untuk cemburu. Walau Junghwan hanya sebatas saudara Jeongwoo, tapi tetap saja Haruto cemburu
Jeongwoo memeluk Junghwan dan beberapa kali mencium pipi Junghwan, padahal Haruto belum pernah di cium atau di peluk Jeongwoo
"Jewu! ada Haruto! " Tegas Junghwan yang tidak diperdulikan oleh Jeongwoo.
"Terus? " Junghwan mencubit pinggang Jeongwoo, membuat sang empu kesakitan
"Jeongu haus? aku punya minum, nih buat kamu! " Tawar haruto
Haruto pergi meninggal kan Jeongwoo dan Junghwan, jujur saja Junghwan tidak enak kepada Haruto. Mau bagaimana pun Haruto masih pacar Jeongwoo.
"Jeongwoo, kayak nya kita udah sampai sini aja deh. "
"Kenapa? "
"Kamu pacar Haruto wu, hubungan kita, aku ga mau jadi perusak hubungan orang. Kamu udah bohong ke Haruto kalau kita cuman saudara, lebih baik kamu minta maaf ke Haruto."
Junghwan meninggal kan Jeongwoo begitu saja. Jeongwoo marah, marah sekali. Jeongwoo marah kepada Haruto
Jeongwoo berjalan sedikit berlari ke kelas Haruto, di sana Haruto sedang makan bekal yang Hyunsuk buat khusus untuk Haruto.
"YAK! WATANABE HARUTO! " Teriak Jeongwoo di ambang pintu, semua murid terkejut karena suara Jeongwoo yang mendengung.
Jeongwoo berjalan mendekati Haruto.
"ke-"
BRAKKK!!!
Semua makanan Haruto jatuh berserakan. Haruto sedih karena itu makanan buatan Hyunsuk yang spesial dibuat untuk Haruto
"GARA GARA LO! GUA SAMA JUNGHWAN PUTUS!!! SIALAN! WATANABE SIALAN! "
Jeongwoo memukul Haruto tanpa belas kasihan. Sekalipun Haruto menjerit kesakitan Jeongwoo tidak akan mendengar
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BRUK
Haruto terjatuh lemas, mata nya tertutup rapat.
"Lemah. Cowok lemah! "
Jeongwoo menendang tubuh Haruto lalu pergi begitu saja, tanpa membantu menggendong Haruto ke UKS. Dan mereka yang berada di kelas hanya mampu menatap tubuh lemas Haruto, tanpa berniat untuk membawa Haruto ke kelas
....
Hari sudah mulai gelap, Haruto masih di UKS sekarang, ntah siapa yang menggendong nya ke UKS, tapi untuk siapapun itu. Haruto hanya ingin mengatakan terimakasih.
"A-aw... " Nyeri di perut Haruto membuat Haruto merintih kesakitan
"Kamu sudah bangun Haruto? " Tanya perawat
"Iya, terimakasih telah mengobati ku" Ujar Haruto disertai kata terimakasih
"Sama sama, kamu harus pulang sekarang karena hari sudah gelap, aku juga harus pulang. "
Perawat itu membawa tasnya lalu melambaikan tangan ke Haruto dan dibalas senyuman lembut dari bibir Haruto yang penuh luka
'Andai jika perawat adalah ibu tiri Haruto... Ah sudah lah, tidak baik berkhayal terlalu tinggi'