7. Obrolan Heart2Heart

124 28 1
                                    

Malam ini gue gak bisa tidur, alhasil gue memutuskan buat jalan-jalan di pinggir pantai sendirian, di jam yang sudah menunjukkan pukul 23

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam ini gue gak bisa tidur, alhasil gue memutuskan buat jalan-jalan di pinggir pantai sendirian, di jam yang sudah menunjukkan pukul 23.45. Yap, beneran tengah malem dan sialnya mata ini gak bisa di tutup dari tadi siang.

Gue berdiri sambil menghadap laut yang cukup tenang disertai langit-langit malam yang tumben banget bintangnya pada bertaburan jadi malam ini gak begitu gelap, tapi yang pasti hawanya dingin banget mana gue lupa pakek jaket lagi.

Gue cuma pakek kaos putih lengan pendek sama celana panjang doang, suka banget emang nyari penyakit.

"Belum tidur?"

"Astaga monyet!"

Gue kaget begitu Dika tiba-tiba muncul dari belakang terus ikutan berdiri di sebelah gue dengan tampang polosnya yang gak berdosa itu.

"Gue pikir beneran monyet, ternyata beneran." kata gue.

"Mulut lo ya tajem bener." sahutnya gak terima.

"Ya lo sendiri ngapain sih tiba-tiba nongol disini, ganggu aja!"

"Gue? Gangguin lo? Emangnya lo lagi ngapain sih Sam? Gue liat lo cuma ngelamun aja ya dari tadi. Hati-hati aja lo kesambet setan laut."

"Lah ini 'kan setannya, lagi ngomong sama gue?"

Mukaknya jadi cemberut, tapi di buat-buat seolah lagi ngambek. Di pikir lucu apa gimana?

Nyusahin hati gue aja buat bilang iya.

Gue pun berdehem dan kembali memandangi laut di depan sana sambil berucap, "Lo sendiri ngapain belum tidur?"

"Emm, sama kayak lo?"

"Emangnya lo tau kenapa gue belum tidur?"

"Karena gak bisa tidur 'kan? Kalo iya, soalnya gue juga gitu, Sam."

Gue nggak merespon lebih, hanya mengangguk kecil terus jadi hening lagi. Agak akward sih, apalagi kalo keinget kejadian tadi siang, antara merinding tapi juga nyaman?

Mungkin kalian bisa bilang gue gila, tapi nyatanya sekarang gue emang lagi ngerasa di posisi itu. Gue sendiri juga bingung gue ini kenapa.

Setelah kejadian itu, bisa-bisanya gue ngerasa degdegan di tambah lagi Dika semakin kesini semakin meresahkan. Kenapa gue bilang gitu, karena mungkin apa yang dia bilang selalu berkonotasi bercanda, tapi entah kenapa gue nerimanya itu sama sekali bukan bercanda.

"Nih pakek!" kata Dika sambil menyodorkan jaket di depan gue.

"Ngapain? Gak us--"

"Sudah gue duga pasti di tolak. Minta di pakekin ternyata."

Dika tiba-tiba berdiri di belakang gue sambil menyampirkan jaket itu di tubuh gue, lalu dengan entengnya kedua tangannya mengusap kedua sisi lengan gue. Bikin kedua mata gue melebar maksimal.

Officially Own You | Lee Dokyeom✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang