44. Effort Dika untuk Ara

77 15 0
                                    

Sudah hampir satu bulan lebih gue mengerjakan skripsi dan selalu dengan hal yang sama, gue, skripsi dan banyaknya revisi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah hampir satu bulan lebih gue mengerjakan skripsi dan selalu dengan hal yang sama, gue, skripsi dan banyaknya revisi. Beneran deh gue rasanya udah hampir segila itu, bahkan setiap malem gue selalu nangis sampe Dika kelimpungan sendiri untuk menenangkan gue.

Sekarang aja nih ya, gue jatuh sakit karena terlalu fokus sama skripsi gue, karena terlalu fokus, gue sampe gak ada waktu buat Dika. Justru dia yang selalu mendampingi gue, selalu ikutan tidur larut malam sampai gue gak sempet memberikan kewajiban gue sebagai istri buat Dika.

Udah cukup lama gue gak pernah bersentuhan sama Dika lagi semenjak gue sibuk mengurus skripsi, tanpa gue bilang dia seolah paham dengan sendirinya kalau gue memang belum ada waktu dan kesempatan untuk berduaan sama Dika. Berdua sama dia ya cuma karena dia bantuin gue untuk menyelesaikan skripsi gue.

Sebenarnya kemarin gue udah gak banyak dapat revisi sih, dan tinggal satu bab lagi gue bakalan selesai, cuma hari ini gue tumbang. Gue jatuh sakit juga akhirnya.

Gue baru aja bangun dari tidur gue seharian dan reflek melihat jam dinding yang masih menunjukkan pukul 1 tengah malam. Sempet gue memegang dahi gue yang masih tertempel sama kompresan, badan gue udah gak sepanas kemarin cuma masih terasa ngilu aja, nyeri di dalam seluruh tubuh gue.

Lalu gue melirik tempat kosong di sebelah gue yang gak ada Dika di sana, otomatis gue bangun mau cari dia yang gak ada di sebelah gue. Alhasil, gue perlahan turun dari ranjang dan mulai melangkah dengan langkah pelan untuk keluar dari kamar.

Gue berjalan, niatnya mau ambil minum karena tenggorokan gue rasanya kering banget. Tapi begitu gue jalan menuju dapur itu kan harus melewati ruang tamu dulu tuh, nah tau gak lo pada apa yang gue lihat sekarang?

Betul, gue melihat Dika yang tertidur dengan posisi yang kata gue itu tuh pasti gak enak banget asli.

Dia ketiduran di bawah dengan menyandarkan punggung dan kepalanya di badan sofa, dengan kedua tangan yang dia lipat di depan dada. Dika ketiduran di depan laptop yang layarnya udah gelap, begitu gue menghampiri Dika gue reflek merasa terenyuh dengan keadaan dia sekarang.

Dimana, dia nih lagi ngerjain skripsi gue, semua buku yang berkaitan sama jurusan gue udah berserakan di bawah meja, bahkan gue lihat di meja dekat laptopnya ada bekas cangkir kopi yang gue yakin dia minum itu supaya dia gak ngantuk waktu ngerjain.

Disitu gue makin gak enak sama Dika, dia udah sejauh ini demi gue. Alhasil, gue yang lagi duduk di sebelahnya mencoba membangunkannya perlahan biar dia gak kaget ketika bangun.

"Dik, bangun yuk, tidurnya pindah aja di kamar jangan di sini ya," ujar gue perlahan sambil menggoyangkan tubuh Dika.

Lalu gak lama gue melihat dia mengernyitkan keningnya dan membuka kedua matanya yang terlihat merah, haduh jadi makin gak tega, ni cowok udah di depan laptop berapa jam anjir??

"Eh? Kok lo disini? Kenapa? Lo butuh sesuatu?" tanyanya sambil membetulkan letak kaca mata yang lagi dia pakek. Dika juga menegakkan tubuhnya sambil sedikit melakukan peregangan lalu memukul kecil bahunya.

Officially Own You | Lee Dokyeom✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang