38. Your Choice

137 17 15
                                    

Semakin hari gue merasa semakin gila

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Semakin hari gue merasa semakin gila. Gimana gak gila, makin kesini dua manusia abnormal semacam Dika sama Dito semakin bikin gue gila selama satu Minggu ini!

Semenjak kejadian rebutan di depan kelas gue waktu itu Dika maupun Dito malah semakin gencar gangguin hidup gue ada hampir 24/7 mereka muncul di sekitar gue, seakan-akan menunjukkan siapa yang paling terbaik yang bisa gue pilih di antara mereka berdua.

Anjir berasa ikutan take me out begini gue!

Gue lagi makan bareng sama Gaby, Vanno dan juga Samuel. Lagi enak-enaknya kita makan, tiba-tiba ada grasak grusuk kayak berebut tempat mau duduk di sebelah gue.

Siapa lagi kalau bukan tingkahnya Dika sama Dito yang lagi-lagi bikin gue menghela nafas jengah.

"Gue duluan! Sana lo pergi!" kata Dito mengusir Dika dan berhasil duduk di sebelah gue.

Karena Dika yang gak rela, dia mengusir Samuel yang duduk di sebelah kiri gue.

"Minggir Sam, gue di sini!"

"Dih, dateng-dateng nyempil kayak tuyul! Siapa juga yang ngijinin lo duduk di sini ha?" protes Samuel gak terima main di usir sama Dika.

Hadeh gue cuma bisa gedeg kepala, ini kenapa jadi begini semua sih??

"Ara doi gue, enak aja lo yang duduk sebelahan sama dia!"

"Doa doi doa doi, kayak diakuin aja lo balikan sama Ara! Gak usah ngaku-ngaku lo nyet!"

"Ya balikan lah, buat apa gue akuin dia milik gue kemana-mana kalo kita gak balikan?"

"Ck, Ra, emangnya kalian berdua tuh udah balikan? Katanya belum? Soalnya ni anak monyet ngaku-ngaku mulu, risih gue!" tanya Samuel ke gue untuk memastikan.

Dika yang dikatain begitu gak terima, dia pun menggeplak kepala Samuel.

"Ringan banget punya mulut!" protes Dika.

"Ringan banget punya tangan!" protes Samuel gantian geplak kepala Dika. Jatuhnya malah geplak-geplakan gak jelas.

Sedangkan gue yang tadinya sedang memijat pangkal hidung gue sambil menunduk, seketika langsung mengangkat wajah yang sudah jengah sama kelakuan mereka semua, sebelum itu gue menghela nafas dan menjawab seadanya.

"Bisa berhenti gak? Lagian Dik, siapa bilang kita balikan? Gak ada yang jelas, gak usah makin gak jelas!"

Dika yang duduknya nyempil-nyempil di antara gue sama Samuel pun menoleh cepat ke arah gue kayaknya lebih gak terima.

"Loh Ra, maksudnya gimana? Kan kita udah balikan dari hari itu kan? Yakalik kalo belom ngapain juga kita tidu--"

Gue melotot sambil membekap mulut sialan Dika yang gak ngotak ini kalau ngomong, gue tau kelanjutan kalimatnya makanya langsung gue bekap mulutnya.

Officially Own You | Lee Dokyeom✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang