[BUKAN CERITA BXB/BL]
Samara Angelica Rosane namanya, gadis yang sebenarnya cukup manis dan cantik serta anggun, namun setelah ia melihat sendiri bahwa kekasihnya selingkuh di depan matanya dan memilih berpisah, gadis cantik itu berubah.
Samara memo...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di tengah gue yang sedang menutup mata karena masih merasa mengantuk, tanpa sadar gue seperti merasakan sesuatu yang berat berada di atas tubuh gue.
Alhasil, dengan sekuat tenaga gue menyingkirkan benda berat yang seperti tangan sedang melingkari perut gue tanpa ingin membuka mata sedikitpun.
Karena sekujur tubuh gue rasanya capek semua dan rasanya malas banget hanya untuk membuka kedua mata gue. Tapi setelah gue menyingkirkan tangan itu, sedetik kemudian gue seakan tersadar dan membuka kedua mata gue lebar-lebar.
Lalu gue langsung menoleh ke sebelah gue dan mendapati Dika yang tidur di sebelah gue tanpa baju sama sekali. Otomatis di pagi itu gue langsung berteriak sambil merapatkan selimut gue reflek menutupi tubuh gue yang baru sadar gue juga gak pakai baju sama sekali.
Lalu Dika yang mungkin terganggu sama teriakan gue, dia mengernyitkan dahi dan mengucek matanya yang masih terlihat mengantuk itu.
"Duh Ra, ngapain sih teriak-teriak, masih pagi loh ini, udah ah ayo tidur lagi," kata Dika.
Gue yang masih syok lalu menyeletuk, "Bentar, bentar, ini kita abis ngapain? Kita semalem ngapain? Astaga Dika lo bangun dong, gue panik anjir! Kita ngapain semalem kok pagi ini sama-sama gak pakek baju??"
Gue melihat Dika mengernyitkan dahinya seolah kebingungan, lalu dia menjawab, "Ha? Lo ngomong apa sih Ra? Kok lo mendadak amnesia begini lo sehat kan?"
Gue masih syok dan panik sendiri masih merapatkan selimut ke tubuh gue.
"... kita kan kemaren udah nikah sayang, semalem juga kita habis kegiatan wajib setelah sah menjadi suami istri, masa' lo lupa yang bener aja sih, Ra? Gue nih suami lo anjir,"
Gue langsung nge-blank, mencoba untuk mencerna semuanya supaya mudah untuk gue terima. Alhasil, ada tuh gue terdiam beberapa detik, dan sialannya gue baru ingat kalau ternyata benar kemarin gue sama Dika sudah resmi menikah. Bahkan semalam gue sama dia juga langsung melakukan hubungan intim sebagaimana mestinya pasangan suami istri.
Astaga tolol banget gue saking gak menyangka kalau gue sudah menjadi istri orang.
Gue pun mengerjap cepat kedua mata sambil terkekeh pelan, "Oh iya ya, hehe, gue pikir lo menyelinap masuk ke kamar gue terus kita begituan tanpa sadar sampe pagi, hehe sorry, gue lupa kalau kita udah nikah,"
"Bisa-bisanya ya lo lupa, padahal semalem permainan kita tuh panas banget loh sampe lo gak pengen berhenti terus---"
Gue langsung membekap mulut Dika yang lagi-lagi menyulut api emosi gue di pagi hari begini. Suka banget asal nyablak heran!
"Lo tuh kebiasaan ya mulutnya frontal banget jadi orang! Gak usah di perjelas kenapa sih??"
Gue protes gak terima, tapi yang gue lihat Dika malah mencium telapak tangan gue yang buat bekap mulut kampretnya itu, bikin gue merinding seketika.
