27. Ready to Love

174 22 17
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Karena hari ini adalah hari Minggu, gue gak ada kegiatan apapun di kampus, tapi pagi ini gue mau pergi sama Dika ke suatu tempat.

Suatu tempat itu beneran gue gak tau katanya mau ngajak sarapan sekalian, yaudah akhirnya gue hanya memakai pakaian santai. Gue hanya memakai kaos putih polos, celana olahraga panjang, lalu gue mengenakan sendal slop dengan tatanan rambut yang gue biarkan karena mulai terlihat panjang.

Mungkin jatuhnya rambut gue sekarang nih kayak model mullet gitu, emang sengaja mau gue panjangin aja sih biar lama-lama gue semakin terlihat kayak perempuan pada umumnya.

Setelah selesai dengan semuanya gue keluar kamar dan langsung menemukan Gaby yang sedang sibuk memasak. Gaby menoleh ketika mendengar suara pintu kamar gue terbuka dan mengernyit melihat penampilan gue.

"Waduh mau kemana nih pagi-pagi begini udah wangi aja lo?" ujar Gaby.

Gue hanya berdehem pelan sambil mengusap leher belakang gue agak malu mau bilang kalau gue diajak keluar sama Dika pagi-pagi begini.

"Eung, mau keluar sama Dika," jawab gue. Terus gue melihat respon Gaby yang semula mengernyit langsung membulatkan kedua mata dan mulutnya bersamaan.

"Ooohhh mau sarapan bareng nih ceritanya? Dih, kencan pagi-pagi kayak gak ada waktu lain aja lo berdua,"

"Ck, bukan kencan, cuma sarapan bareng aja, udah gak lebih dari itu,"

"Hahahaa kalo mau lebih dari itu juga gak papa kalik Ra, santai aja lah gak usah malu-malu kucing lo, gelik banget gue liatnya,"

Emang pada dasarnya Gaby ini kampret mau gimana pun responnya pasti suka ngada-ngada.

Gue pun berdehem kembali sambil melangkah mendekati Gaby, "Ngg... emangnya gue keliatan salting banget ya?"

"Banget! Lo keliatan salting dan malu-malu gak jelas kayak gini, kayak bukan lo aja gitu. Atau jangan-jangan...." Gaby kembali membulatkan kedua mata sambil menutup mulutnya.

".... lo sama Dika udah pernah lebih dari itu ya? Ngaku lo??" lanjut Gaby malah menuduh gue.

Sekarang giliran gue yang melotot, "Apaan banget lo! Enggak ya! Gila aja anjir!!" tolak gue dengan tegas.

Meskipun setelah mendengar itu, jantung gue ikut berdebar dan entah kenapa hawa di tubuh gue mendadak berubah jadi panas. Gerah banget jadinya.

Gue melihat Gaby malah mengulum senyum seolah mengejek sambil menaik turunkan alisnya lalu mencolek dagu gue.

"Yang bener? Kok gelisah gitu sih respon lo, hihi,"

"Apa sih lo tuh! Gak usah mikir kemana-mana ya otak lo, gue sama Dika gak pernah begituan! Cuma..... hampir aja...." ucap gue di awal kalimat tegas, lalu di bagian akhir suara gue memelan.

Karena jujur, gue malu banget bahas beginian pagi-pagi sumpah.

"Nah kan! Berarti lo sama Dika udah punya rencana mau lanjut lebih dari itu, kenapa gak dilanjutkan padahal enak loh?"

Officially Own You | Lee Dokyeom✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang